Menulis untuk Peradaban

Menjadi seorang ibu adalah dambaan setiap perempuan. Banyak pasangan suami istri yang rela merogoh kocek banyak demi hadirnya sang buah hati. Aku termasuk perempuan yang sangat beruntung. Di tahun ke-4 pernikahanku, Alloh menghadirkan sang buah hati dalam rahimku. Ya, rasanya seperti mimpi. Tak begitu banyak usaha yang kutempuh saat itu, hanya bermodalkan keyakinan dan kepasrahan serta doa yang terpanjat siang malam saja. Karena kuyakin Alloh akan memberikan amanah-Nya di waktu yang tepat.

Yup, tepatnya 18 September. Seharusnya aku mendapatkan haid. Tapi Alloh menghadiahkan strip 2 untukku dan suamiku. kontan kami sujud syukur. yang diharap-harapkan selama ini terwujud.

Sekali lagi, Alloh memberikan di waktu yang tepat. Tepat ketika surat pengangkatan dosen tetapku di salah satu PTN di Karawang turun, dan tidak lama Alloh pun menghadiahkan anugrah buah hati.
Aku menunggu surat tersebut selama dua tahun. Secara psikologis aku merasa tergoncang. ah, tapi ternyata indah akhirnya.

Now, aku sedang mneghatung hari menanti kehadiran buah cinta kami. hasil USG dokter perempuan. ah, bagi kami tak masalah laki-laki atau perempuan yang penting sehat, betul?

Rumah Sakit Mitra Family aku pilih sebagai tempat bersalinku nanti. Dokter Freddy Lisnan adalah dokter yang aku pilih untuk membantukku bersalin. Saat ini usia kehamilanku sudah menginjak 37 weeks 3 day. Sebentar lagi.
ah, rasanya tidak sabar ingin segera bertemu dengan buah hati kami. berat dede sudah mencapai 3 kg dan beratku pun meningkat jadi 67 kg. Fantastis!

sekali lagi, tak apa. aku bahagia demi hadirnya buah hati di tengah-tengah kami.
Semoga aku bisa melahirkan secara normal, meskipun aku memiliki keluhan wasir. Aku pasrahkan semuanya kepada Alloh. Dia yang telah memberikan amanah ini. Maka aku yakin Alloh akan memberikan kemampuan kepadaku untuk melahirkannya. Insya Alloh.