Blogger templates

Menulis Untuk Peradaban

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

About me

Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional

Pages

Flickr Images

BTemplates.com

Kamis, 27 Oktober 2016

NICE HOME WORK #2
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat
📝“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu




NICE HOME WORK #2
Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat
📝“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”📝
a. Sebagai individu
b. Sebagai istri
c. Sebagai ibu

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #2
🙋MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA🙋
Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama
a. Apa Itu Ibu Profesional?
b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional?
c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional?
d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional?
🍀APA ITU IBU PROFESIONAL?
Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota;
Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya: ia seorang juru masak --;
Berdasarkan dua makna tersebut di atas, maka IBU PROFESIONAL adalah seorang perempuan yang :
a. Bangga akan profesinya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.
b.Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu, agar bisa bersungguh –sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.
🍀APA ITU KOMUNITAS IBU PROFESIONAL?
Adalah forum belajar bagi para perempuan yang senantiasa ingin meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang ibu, istri dan sebagai individu.
🍀MISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
1.Meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi
guru utama dan pertama bagi anaknya.
2. Meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya
sehingga menjadi keluarga yang unggul.
3. .Meningkatkan rasa percaya diri ibu dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
4. Meningkatkan peran ibu menjadi "change agent" (agen pembawa perubahan), sehingga keberadaannya akan bermanfaat bagi banyak orang.
🍀VISI KOMUNITAS IBU PROFESIONAL
Menjadi komunitas pendidikan perempuan Indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa dari dalam internal keluarga.
🍀BAGAIMANA TAHAPAN-TAHAPAN MENJADI IBU PROFESIONAL?
Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh seorang Ibu Profesional yaitu :
a. Bunda Sayang
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mendidik anak-anaknya, sehingga bisa menjadi guru utama dan pertama bagi anak-anaknya
b. Bunda Cekatan
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan kualitas ibu dalam mengelola rumah tangga dan keluarganya sehingga menjadi keluarga yang unggul.
c. Bunda Produktif
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri ibu, dengan cara senantiasa berproses menemukan misi spesifik hidupnya di muka bumi ini. Sehingga ibu bisa produktif dengan bahagia, tanpa harus meninggalkan anak dan keluarganya
d. Bunda Shaleha
Ilmu-ilmu untuk meningkatkan peran ibu sebagai agen pembawa perubahan di masyarakat, sehingga keberadaannya bermanfaat bagi banyak orang.
🍀APA INDIKATOR KEBERHASILAN IBU PROFESIONAL?
“Menjadi KEBANGGAAN KELUARGA”
Kalimat di atas adalah satu indikator utama keberhasilan seorang Ibu Profesional. Karena anak-anak dan suami kitalah yang paling berhak pertama kali mendapatkan ibu dan istri yang terbaik di mata mereka.
Maka yang perlu ditanyakan adalah sbb :
BUNDA SAYANG
a. Apakah anak-anak semakin senang dan bangga dididik oleh ibunya?
b. Apakah suami semakin senang dan bangga melihat cara istrinya mendidik anak-anak, sehingga keinginannya terlibat dalam pendidikan anak semakin tinggi?
c. Berapa ilmu tentang pendidikan anak yang kita pelajari dalam satu tahun ini?
d. Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan bersama anak-anak?
BUNDA CEKATAN
a. Apakah manajemen pengelolaan rumah tangga kita menjadi semakin baik?
b.Apakah kita sudah bisa meningkatkan peran kita di rumah? Misal dulu sebagai “kasir” keluarga sekarang menjadi “manajer keuangan keluarga”.
c.Berapa ilmu tentang manajemen rumah tangga yang sudah kita pelajari dalam satu tahun ini?
d.Berapa ilmu yang sudah kita praktekkan dalam mengelola rumah tangga
BUNDA PRODUKTIF
a. Apakah kita semakin menemukan minat dan bakat kita?
b. Bagaimana cara kita memperbanyak jam terbang di ranah minat dan bakat kita tersebut?
c. Apakah kita merasa menikmati (enjoy), mudah (easy), menjadi yang terbaik (excellent) di ranah minat dan bakat kita ini?
d. Bagaimana cara kita bisa produktif dan atau mandiri secara finansial tanpa harus meninggalkan anak dan keluarga?
BUNDA SHALEHA
a. Nilai-nilai apa saja yang kita perjuangkan dalam hidup ini?
b. Apa yang ingin kita wariskan di muka bumi ini, yang tidak akan pernah mati ketika kita tiada?
c. Program berbagi apa yang akan kita jalankan secara terus menerus?
d. Apakah kita merasa bahagia dengan program tersebut?
Selamat berproses menjadi Ibu Profesional, dan nikmatilah tahapan-tahapan belajar yang bunda dan calon bunda rasakan selama mengikuti program pendidikan di Ibu Profesional ini dengan segenap kesungguhan
Seperti pesan pak Dodik kepada Ibu Septi untuk meyakinkan beliau tentang pentingnya kesungguhan menjadi seorang Ibu sbb:
“Bersungguh-sungguhlah kamu di dalam, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu, tidak ada hukum terbalik” -Dodik Mariyanto
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
📚SUMBER BACAAN:
Kamus Besar Bahas Indonesia, Edisi keempat, Balai Pustaka, Jakarta, 2008
Hei, Ini Aku Ibu Profesional, Leutikaprio, cetakan 1, 2012
Bunda Sayang, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2013
Bunda Cekatan, Seri Ibu Profesional, Gaza Media, cetakan 1, 2014
Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki, Seri Ibu Profesional, J&J Publishing, cetakan 1, 2015
Diskusi Matrikulasi Ibu Profesional (MIP) BCCG
Review NHW #1 : ADAB SEBELUM ILMU
Tanggal : 24 Oktober 2016
Waktu : Pkl. 19.30 s.d 20. 34 WIB
Nara Sumber : Tim Fasilitator Matrikulasi IIP
Ketua Kelas : Ibu Linda
Koordinator minggu I : Ibu Nurrita Dewi
Sekretaris : Ibu Eneng Inayatin
Peserta : 24 peserta
1. Bu Athia - Serang
FOMO, apa itu bisa istilah lain dari kepo?
FOMO ( Fear of missing out) disebut penyakit ketinggalan informasi, menurut sy bisa disebut Kepo juga, selalu mencari tahu apa yg paling Update, merasa tidak keren kalo kalo tidak tahu berita yg paling Update.
Kalo ke kepo an itu bisa diarahkan utk mencari ilmu & hikmah akan smakin baik & bermanfaat. Tapi Faktanya, banyak yg Kepo kpd hal2 yg tidak bermanfaat sehingga membawa kemudharatan bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Smoga kita terhindar dari yg demikian.
Kepo itu ingin mengetahui sesuatu hanya untuk kepuasan dirinya sendiri saja. Tanpa memedulikan orang yang digali informasinya.
2. Bu Rizka - Sukabumi
Apakah FOMO yg berujung NOMOFOBIA, itu bisa merupakan bagian penyakit psikologis atau tidak?
Menurut saya, Iya bu Rizka. Penyakit Psikologis yg terjadi karena kebiasaan & ketergantungan terhadap Gadget/Smartphone & Media Sosial.
Bagaimana cara menyembuhkannya?
- Mensetting ulang Mental&pikiran, bahwa gadget & media sosial hanyalah salah satu cara sarana mencari informasi & bersosialisasi, bukan sebagai identitas & nilai kehidupan
- Management waktu
Atur jam2 penggunaan gadget utk urusan yg benar2 penting, setelah itu tinggalkan gadget & beraktivitaslah scr normal & bersosialisasi
3. Ibu Nurrita - Serang
Gimana ya caranya biar yakin kalau ilmu yg qt pelajari itu adalah ilmu yang terbaik untuk kita, jadi biar kita benar2 fokus. Soalnya saya tipe orang yang mudah tergoda
Kyknya kalau lihat org pintar jahit saya mau, lihat orang pintar masak kue, saya jadi kepengen, ngeliahat orang bisnisnya maju, saya jadi kepengen nyoba juga. Padahal saya sudah tahu kalau minat saya itu di bidang tulis menulis, karena nggak fokus garap yang saya minati, jadilah semuanya jadi serba setengah dan terbengkalai.
Minta masukannya gimana caranya ngadepin diri yg seperti itu biar hanyafokus pada bidang saya.
Kita baru bisa menentukan ilmu itu terbaik atau bukan setelah kita mencoba mengaplikasikan ilmu tersebut. Tapi.. di MIP ini nanti akan diajarkan, bagaimana menemukan misi spesifik dalam hidup. Termasuk mengidentifikasi ilmu mana saja yang cocok dan urgent untuk kita pelajari. Maka dari itu, selalu optimalkan materi setiap minggunya, agar pemahamannya pun maksimal. ;)
4. Ibu Ellyana - Cianjur
Jika kita tiba" minder lalu konsentrasi langsung buyar & deg"an pada saat belajar bagaimana ya cara mengatasinya? terimakasih
Caranya adalah… “cancel cancel go away”. Sangat wajar jika kita bingung atau merasa belum menguasai suatu ilmu, namanya juga masih belajar. Namun, jangan sampai perasaan negatif itu mengalahkan motivasi untuk belajar. Fokus… nanti kita akan mempelajarinya di sesi learn how to learn.
5. Ibu Desiana Syahrusani - Cilegon
Bagaimana cara menanamkan dan mengaplikasikan kalimat MENARIK,TAPI TIDAK TERTARIK…
Nanti kita juga akan belajar caranya mengelola waktu, mengatur prioritas, hingga menentukan mana yang harus kita ambil dan pelajari. Hingga setiap peserta MIP akan punya indikatornya sendiri. Setelah itu… barulah kita bisa mantap mengaplikasikan “Menarik, Tapi tidak tertarik”.
Apakah setelah diklasifikasikan mengenai ilmu yang ingin dipelajari kami akan dikelompokkan lagi berdasarkan klasifikasinya?
Bukan itu tujuannya, pengklasifikasian hanya untuk mengetahui minat peserta di grup ini. Adapun nanti akan dibahas talent mapping untuk mengetahui kekuatan diri masing-masing. Sehingga ketika sudah lulus bisa saling bersinergi di grup IIP kota masing-masing.
6. Sri Prihatiningsih - Majalengka
Sepertinya saya termasuk yg menganggap semua ilmu penting. Jadi seringkali kurang fokus utk mendalaminya dan sering tergoda utk mengikuti bermacam2 seminar dg berbagai tema dan membaca beragam buku...
Utamanya sih sy pengen ilmu ttg ibu profesional. Tapi selain itu tetap pengen ngedalamin ilmu utk menjadi insan yg bermanfaat dg menjadi penulis yg menginspirasi dan pengusaha yg bisa memberi banyak peluang.
Yang ingin saya tanyakan :
salahkah saya krn ingin mendalami beberapa ilmu seperti itu sekaligus?
Tidak salah… namun kita harus berhitung… untuk menjadi master dalam 1 bidang spesifik, kita harus melewati 10.000 jam terbang. Jika ada 5 bidang, maka kita harus menyediakan waktu 50.000 jam? Sanggupkah?
Bagaimana kiatnya supaya semua ilmu ini bisa saya dalami semua?
Tidak bisa kita mendalami semuanya, apalagi jika baru dimulai. Nanti kita akan memetakan ilmu mana yang cocok dan berada di urutan prioritas tertinggi dalam.hidup kita.
7. Ibu Witgia - Cirebon
Apa yg harus dilakukan jika sudah terjangkit penyakit FOMO?
Banyak2 beristighfar ya, kemudian mengarahkan fokus pikiran & energi utk mencari ilmu & hikmah utk kebaikan & pengembangan diri, daripada sibuk kepo mencari tahu hal2 yg tidak penting & masalah orang lain.
8. Ibu Yuni - Serang
Ketika kita sudah tahu apa yang ingin kita fokuskan untuk pelajari, dan sadar bahwa jurusan saat kuliah dulu "tidak nyambung" dengan passion kita, bagaimana? Terima kasih
Jika sudah tau itu tidak sesuai, maka jangan terus dibiarkan. Secara bertahap, insyaa Allah kita bisa menguasai bidang yang menjadi passion kita dengan cara yang tepat. Jangan mengharapkan perubahan dengan melakukan hal yang sama terus menerus.
Dan yang lebih utama, jangan biarkan anak-anak kita masuk ke bidang yang bukan passion nya..
9. Ibu Annisatul Munawaroh - Garut
Apakah yg membedakan FOMO dg Haus ilmu (cari ilmu). Apa batasannya?
Spt contoh kadang kita sbg MahMud banyak mencari inspirasi lewat dumay, krn keterbatasan gerak untuk mencari komunitas di dunia nyata, jadilah mencari komunitas di dunia maya ini. Contoh ttg sharing parenting, MPASI, bahkan saling curhat
(Yg terkadang mmg byk menyita waktu jg sih 😂)
Batasannya adalah ada tidaknya Kebaikan & Perbaikan bagi diri kita & orang lain dibalik rasa keingintahuan kita. Kalo tidak ada kebaikan, bahkan banyak mudharatnya itu Kepo. Tapi kalo banyak kebaikan & membawa perbaikan bagi diri & orang lain itu berarti haus ilmu.
Sharing MPASI & ilmu parenting di dumay termasuk ilmu yg harus dicari, jadi boleh haus ilmu.
10. Ibu Sofi - Garut
Apa perbedaan istilah beradab dan berkarakter? Dan bgmn penggunaannya yg tepat dlm sebuah konteks kalimat?
Jawab: Perbedaan Beradab dgn berkarakter
-Beradab maknanya, tahu adab, tahu sopan santun, tahu tata krama. Sumber: Kamus Umum Bahasa Indonesia, JS Badudu - Zain.
-Berkarakter maknanya, ciri pribadi yg meliputi prilaku, kebiasaan, kesukaan, nilai2 & pola pemikiran, kadang bisa disamakan dgn watak & sifat. Sumber: Kamus Filsafat, Lorens Bagus.
Contoh kalimat:
- Menurut orang-orang Barat, makan dengan tangan adalah contoh tindakan yg tidak beradab.
- Pola asuh yg otoriter bisa membuat anak tumbuh berkarakter penakut & tidak kreatif.
===================
Additional Questions
===================
1. Ibu Anis
Klo kita sbg mompreneur di dumay. Slh satu lgkhnya kita hrs bangun personal branding. Kadang kita harus LCS status orang2. Nah gmn menyikapi agar tdk jd FOMO?
# kalimat ini menunjukkan gejala nomofobia. Obatnya hanya satu manajemen waktu, tentukan jam kerja sbg mompreneur dan gadget time, setelah itu harus free gadget.
# Bu, kalo skedar mengetahui character seseorang bisa dipercaya atau tidak, track tecord bisnisnya, itu tidak apa2 karena bagian dari bisnis. Tapi kalo sdh masuk ke bagian yg sangat pribadi, misal kondisi rumah tangga seseorang ya itu sudah melanggar garis batas hal2 yg sifatnya mudharat bagi kita.
Saat melihat atau menanggapi status seseorang di dumay, tidak perlu terlalu menyinggung utusan pribadinya, bersikap profesional, to the point mengenalkan produk atau jasa kita.
2. Ibu vina
Jika berbicara soal prioritas dr yang prioritas tentunya kwajiban sbg ibu saat ini adalh yg utama...lantas bagaimana caranya agar kita bs seimbang mnjalankan peran kita sbg ibu juga melakukan apa yg mnjadi passion kita..
Ini juga hampir sama, kuncinya adalah manajemen waktu. Nanti akan mulai dipelajari di materi "Ibu Sebagai Manager Keluarga"... Stay tune.. 🤗
3. Ibu Nurrita
Untuk tallent mapping nanti kita ada workhsopnya atau seperti apa bu sistemnya?
# Nanti akan diwajibkan untuk mengikuti talent mapping test secara online (free), kemudian masing-masing akan belajar menafsirkan hasil test nya. Lalu kita diskusi seperti ini..
# Kalo Talent mapping, kita mengisi instrumen psikologi yg terdiri dari daftar pertanyaan. Kita isi, selanjutnya oleh komputer diolah & keluarlah hasilnya. Tapi biasanya, butuh bantuan dari yg sudah mengerti utk membaca hasil talent mapping tersebut
4. Ibu Mufna
Hampir mirip dgn pertanyaan di atas. Masalah mompreneur. Kbtulan sy ada bisnis yg membawahi reseller. Dlm bisnis sudah pasti dituntut fast respon melayani reseller. Sebenarnya Sudah dibuat ketentuan order, jam kerja dll. Namun masih saja ada yg "melanggar ketentuan". Sudah diberi pengertian, namun menuntut fast respon. Bagaimana menyikapi nya?
Berusahalah untuk menciptakan sistem. Bisnis dikatakan bisnis jika sudah memiliki sistem, dimana bisnis terus berjalan meski kita sedang liburan.
Buatlah SOP yang jelas, agar pelanggan bisa paham. Banyak kok online shop yang tegas sekali, namun pelanggannya terus bertambah. Jadikan ini sebagai tantangan bisnis.
NICE HOMEWORK#1
SUHAENI


ADAB MENUNTUT ILMU

  1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Jawab:
Ilmu manajemen waktu bagi seorang IRT yang memiliki peran ganda sebagai pengemban dakwah serta tenaga pendidik.
  1. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
Jawab:
Alasan terkuat kenapa ingin menekuni ilmu manajemen waktu adalah agar semua aktivitas di rumah (sebagai Ibu Rumah Tangga) dan di luar (sebagai pengemban dakwah serta tenaga pendidik) bisa terlaksana dengan efisien dan optimal.
  1. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut.
Jawab:
Strategi untuk menuntut ilmu tersebut adalah dengan banyak membaca buku, sharing dengan banyak Ibu Rumah Tangga  yang sukses dalam manajemen waktu, serta belajar online seperti belajar di Institut Ibu Profesional, sehingga bisa sharing dengan fakar atau ahlinya.
  1. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Jawab:
  • Meluruskan niat bahwa mencari ilmu adalah suatu kewajiban. Kemudian berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkannya. Karena ilmu tanpa amal sia-sia.
  • Komitmen dan konsisten dalam menjalani prosesnya
  • Senantiasa lebih mendekatkan lagi kepada Yang Maha Pemilik Ilmu. Agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan dipenuhi keberkahan.
Resume Diskusi
Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1
ADAB MENUNTUT ILMU
Tanggal : 17 Oktober 2016
Waktu : Pkl. 19.30 s.d 21.12 WIB
Fasilitator : Ibu Dzikra Ihdaiyatul 'Ulya (Chika), Ibu Maria Ulfah, Ibu Rizki Fajriyani Jurnaliska
Ketua Kelas : Ibu Linda
Koordinator minggu I : Ibu Nurrita Dewi
Sekretaris : Ibu Eneng Inayatin
(Absensi dihadiri 39 peserta)
Pertanyaan no. 1-6 dijawab oleh Ibu Chika
1. Ibu Ayirodiah - Cianjur. Apa perbedaan perilaku dan tingkah laku? Tingkah laku adalah tindakan suatu organism yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. (Ribert Kwick, 1974)
Sedangkan Secara umum perilaku manusia pada hakekatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungan sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup.
Tingkah Laku adalah tindakannya, perilaku adalah proses interaksinya.
Sumber: Agustina Dwi Herawati. Perkembangan Psikologi
2. Ibu Haifa - Serang.
Dlm era media sosial sekarang ini, banyak sekali saya lihat orang2 yg memberikan feedback berupa kritikan secara terbuka yang dapat dilihat / dibaca oleh setiap orang terhadap ilmu yg disampaikan oleh seorang alim ulama
Pertanyaannya:
A. Apakah diperbolehkan seorang murid memberi masukan / kritikan secara terbuka terhadap ilmu yg dirasa kurang tepat menurut murid tersebut? Menurut saya, Guru yang baik adalah guru yang mampu mendengarkan. Tidak ada salahnya bersikap kritis.atau berpikir skeptis. Yang terpenting, anak tau bahwa setiap guru pasti memiliki ilmu. Tugas murid, adalah menyerap, menalar, bertanya, dan menerima bahwa ada banyak ilmu yang belum diketahui. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar.
B. Apabila diperbolehkan, bagaimana adab yang baik agar sang guru yg mendapat kritikan tersebut tetap mendapat ridha guru supaya ilmu nya tetap berkah dan manfaat? Bertanya, bukan mempertanyakan. Tanyakan sesuatu secara kritis, dengan cara yang santun. Setelah mendapat penjelasan, jangan berdebat... tapi.coba resapi dan ambil yang sesuai dengan hati nurani.
3. Ibu Lusi Mulyantini - Pandeglang
A. Terkait dengan adab terhadap diri sendiri, bagaimana cara untuk menumbuhkan keikhlasan dan membersihkan hati dlm menuntut ilmu dari hal2 yang sedang membuat hati kita risau? Misal, ketika dihadapkan dengan musibah saat sedang belajar.
Jawab: Tetap menjaga niat dalam mencari ilmu, musibah datang sbg penguji ketakwaan & kesungguhan kita belajar. Yakin pasti ada Hikmah dibalik musibah yg kita hadapi, hanya saat ini mungkin pikiran & hati kita belum mampu menangkap hikmah tersebut. Dan Hikmah adalah ilmu Allah yang harus dimengerti oleh penerima nya dgn hati lapang
B. Ketika ada sedikit kesalahan dalam penyampaian ilmu oleh guru, apa yang harus kita lakukan untuk mengoreksi kesalahan, jika tipikal guru kurang mau menerima koreksi dari kita?
Jawab: sampaikan dengan kritikan dalm bentuk pertanyaan & masukan, tentu saja dgn bahasa yang santun. Resapi jawabannya, ambil kebaikannya sj n jangan mendebatnya dimuka umum
4. Ibu Linda - Serang
Kelas online yg diadakan sepekan sekali sbnrnya ringan, tp akan terasa berat barangkali utk para ibu muda yang belum terbiasa online non-stop kurleb 2 jam, minta tips saja biar bisa mgkondisikan semua hal agar bs mgikuti kelas online dgn aman dan nyaman. Tips mengelola waktu kuliah MIP:
Senin : Kelas Matrikulasi
Pukul 08.00 wib baca materi di FB/WA
Pukul 08.15 ajukan pertanyaan.via.sekretaris
Pukul 20.00 simak jawaban dr fasil di.WA, jika ada yg masih mengganjal tinggalkan.pertanyaan.di. kolom.komentar fb.
Selasa :
Pukul 08.00 wib lihat tugas NHW di.WA atau FB
bila ada yg ingin.ditanyakan, ajukan.via.sekretaris
20.00 simak.jawaban... lalu buat NHW nya
5. Ibu Sofi - Garut
Bagaimana adab meminta izin (misalnya meninggalkan forum sblm waktunya) dlm sebuah majelis yg skalany besar (sprti seminar, kelas online yg pesertany bnyak, atau pengajian besar)?
Karena yg biasanya dilakukan kebanyakn orang, adalah meninggalkan begitu saja forum tanpa meminta izin terlebih dahulu. Bisa jd krn kalau minta izin malah mengganggu forum yg sdg berjalan dsb. Biasanya setiap.forum akan menjelaskan peraturan di awal acara. Untuk seminar, usahakan untuk keluar ketika pergantian pemateri. Atau ketika coffee break. Jika ada forum online nya, maka bisa mengucapkan permohonan maaf di sana.
6. Ibu Amel - IIP Serang
A. Bagaimana carany atau kiat khusus utk membuat kita ikhlas dan membersihkan bathin kita, sehingga ilmu yg kita pelajari mudah masuk kehati shg bs diimplementasikan bukan sekedar mengerti ilmu saja?
Ibu Rizki : meluruskan niat, kita tujuannya mencari ilmu utk apa? Apa manfaatnya bagi kita, stelah itu diamalkan. Karena kadang pemahaman ilmu itu datang stelah diamalkan & dilaksanakan. Learning by doing
B. Apakah pengertian dan penjelasan dari kalimat adab terhadap sumber ilmu yaitu tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dlm bentuk buku ketika sedang kita pelajari, dan contohnya?
Jawab: buku sebagai alat sumber ilmu adalah simbol dari ilmu dan hal2 yg kita muliakan. Yang kita hargai adalah hakekat isi buku itu bukan kertas. Bentukpenghormatan adalah menmpatkannya ditempat yg tepat. Misal tidakmenaruh buku dilantai yg dilalui orang2 berjalan kaki. Terlebih lagi, Alquran adalah memuliakannya n menaruhnya di tempat yg mulia/diatas meja
7. Ibu Azizah - Serang
A. Apa konsekuensi dari tdk mengikuti adab menuntut ilmu?
B. Sepertinya di negara kita tdk sedikit org yg berilmu tp kenyataannya banyak yg menggunakan ilmunya untuk menyesatkan orang, membatah alqur'an, dll. Ini fenomena apa?
C.Sceptical thinking itu contoh konkritnya kyk gmn ya?
Ibu Rizki : A. Ibu Azizah, sependek pengetahuan saya, konsekuensi dari tidak menerapkan adab dalam menuntut ilmu adalah ketiadaan barakah di dalamnya. Ketiadaan barakah itu bisa berbentuk banyak hal seperti cepat lupa atas ilmu tsb, sulit mengamalkan, rasa enggan mengajarkan dst.
B. Bukan hanya di negara kita Bu. Dan bukan pada zaman kita saja. Dari sejak zaman para nabi pun orang2 seperti itu sudah ada. Jadi ini adalah fenomena yang akan terus terulang sepanjang zaman. Tinggal kita meyakinkan diri tetap berada di barisan orang berilmu, beriman, dan beradab.
C. Sceptical thinking itu maksudnya ketika kita mendapatkan suatu informasi atau berita dari media sosial, kita tidak langsung percaya, apalagi langsung membroad cast. Dalam sceptical thinking ada proses mempertanyakan, meragukan dan mengkritisi. Kemampuan ini penting agar kita tidak mudah terbawa oleh informasi-informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya.
8. Ibu Irma
Bisakah kita menuntut ilmu hanya dari buku yang kita baca ? Atau dalam menuntut ilmu harus selalu ada Guru yg membimbing ?
Ibu Chika : Ibu Septi mengajarkan untuk selalu.mencari sumber ilmunya langsung. Karena, berguru langsung dan hanya membaca itu efeknya beda, karena dg menemui.guru, energi dr guru.pun ikut terserap.
Perihal adab guru, ada bahan renungan dari Teh Ninih :
Saudaraku hati-hati bila anda sedang mencari guru apalagi yang bisa membimbing ke jalan Ridho Allah, sebaiknya perhatikan hal berikut ini:
A. Selalu sandarkan hati kepada Allah, memohon petunjuk-Nya agar ditemukan dengan seorang guru yang benar-benar bisa membimbing ke jalan Ridho Allah.
B. Perbanyak silaturahmi dengan pesantren, madrasah atau majlis taklim dan para guru/kyai/ustadz, perkaya diri dengan ilmu dan wawasan. Sehingga melahirkan sifat arif dan bijak dengan perbedaan.
C. Islam adalah agama yang indah, sehingga guru yang baik tidak akan menghina, merendahkan, dan menistakan sebuah golongan hanya karena berbeda pandangan/pendapat.
D. Kesholehan seseorang bukan dilihat dari keajaiban atau keanehan yang dipertontonkan, tapi bisa dilihat akhlak kebiasaannya.
E. Guru yang baik sangat menjaga dari hal yang sia-sia, penuh rendah hati, menjaga dr larangan Allah. Bukan dilihat dari aksesoris semata.
Semoga kita dipertemukan dengan guru pembimbing dunia akhirat yang ikhlas. Aamiin
Ibu Lusi : Untuk pertanyaan bu irma, kalo menurut saya, kita tetap butuh guru dalan menuntut ilmu. Banyak ilmu yang multi tafsir dan butuh guru untuk bisa menjelaskan tafsir yang tepat. Kita bisa lihat shiroh rasulullah atau berkaca pada ulama. Mereka ketika belajar pun tetap berguru. 🙏
Ibu Rizka : Untuk penguat bisa dilihat di surah al isro ayat 36
9. Ibu Yuni
Izin bertanya ya. Kalau adab murid kepada guru sudah dijelaskan, nah adab guru kepada murid bagaimana ya? Kadang ada guru yg galak/main pukul/cubit/mengatai muridnya bodoh dll. Terima kasih
Ibu Chika : Lihat jawaban Teh Ninih di no. 8
Jika ada guru yg kurang beradab, maka prinsipnya.. ambil yang baiknya saja.
Tak perlu kita berdebat, apalagi membalas.
Ibu Ulfah : Sebaik2 contoh Adab yg kita tiru sbg guru adalah adab yg diajarkan Rasulullah dlm berhubungan dgn sahabat2nya.
Beliau bisa memposisikan diri berbicara/mengajar kpd sahabat/murid yg cerdas seperti ali r.a, tapi jg bisa mengajar dgn baik kpd sahabatnya yg masih belum tahu. Jadi Rasulullah sgt mengerti karakter murid2 nya. Itu patutkita contoh.
Sifat lemah lembut & ikhlas perlu dikedepankan agar ilmu yg disampaikan oleh guru bisa diterima dgn baik oleh murid2nya.
Ibu Rizki : Saya teringat dengan sebuah pepatah Arab, "Wa laysa akhu 'ilmin kaman huwa jaahil"..dan bukanlah org yang berilmu itu seperti org yang bodoh..
Dlm hal ini maksud saya jika ada guru yg seperti itu maka beliau baru sebatas menyampaikan informasi (pengetahuan) bukan yang berjiwa mendidik. Maka luruskan dengan bijak.
Ibu Aini : Bagaimana jika kita sudah mncoba mluruskan tapi guru tsb tidak mngindahkan... Msh brsikap sama
Ibu Ulfah : Sama seperti jawaban Teh Chika diatas, kita ambil sisi kebaikan dari beliau. Lalu kita mencari guru yg lain yg arif, yang memahami & mengamalkan ilmunya
10. Ibu Nina - Pandeglang
Ketika seseorang telah memilki begitu bnyak ilmu yg telah di ketahui oleh masyarakat luas. Tapi seorang tersebut tidak mau membagikan ilmu yg dia miliki apalagi untk mengimplentasikan.
Apakah ini dampak dari sebelum mnuntut ilmu org tersebut tdak mengikuti adab" dlm mnuntut ilmu..??
Ibu Ulfah: menurut saya Iya al 'ilmu bila amal kasysyajar bilaa tsamar
"Ilmu tanpa perbuatan seperti pohon tanpa buah" ada hadist lain al 'ilmu bilaa 'amal laisa bi'ilmin " ilmu yg tidak disertai amal bukan Ilmu. Jadi kalo ada orang ygberilnu tapi tidak mau mengaplikasikan berarti dia sebenarnya belum Tahu. Dan Cahaya ilmu itu belum masuk pada hati n pikiran.
11. Ibu Lusi - Pandeglang
Fenomena sekarang, kebanyakan anak2 remaja ketika belajar formal di sekolah harapannya mendapatkan nilai tinggi, dengan cara apapun, bagaimana menanamkan hal yang baik pada mereka bahwa menuntut ilmu adalah proses menjadi pribadi yg lebih baik dan ada adab2 yg harus dijalankan? Karena terkadang agak sulit memberitahu lewat lisan atau nasihat.
Ibu Ulfah : Adab itu sebenarnya dicontohkan & ditularkan maka sbg orang dewasa kita adl sebaik2 contoh bagi mereka. Krn anak2 adl peniru yg super canggih.
Orang tua harus mengjargai proses belajar anak, mau menemani & mendampingi, bukan hanya memberi reward n punishment di akhir. Sehingga mereka menghargai proses belajar
Resume Diskusi
Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #2
MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA
Tanggal : 25 Oktober 2016
Waktu : Pkl. 19.30 s.d 20.45 WIB
Fasilitator : Ibu Dzikra Ihdaiyatul 'Ulya (Ibu Chika), Ibu Maria Ulfah (Ibu Ulfah) Ibu Rizki Fajriyani Jurnaliska (Ibu Rizqie)
Ketua Kelas : Ibu Linda
Koordinator minggu I : Ibu Nurrita Dewi
Sekretaris : Ibu Eneng Inayatin
(Absensi dihadiri 44 peserta)
1. Ibu Ida Widianingsih - Majalengka
Assalamualaikum wr wb..Luarr biasa pembahasan Materi hari ini..Menjadi seorang Ibu profesional dan Bunda Hebat buka perkara mUdah..karena tidak ada sekolah nya..Apalagi jurusan..tp seorang Bunda mau tidak mau dituntut harus bisa menjadi Ibu Profesian..Bunda hebat..karena Anak adalah amanah yg luar biasa tanggung jawab kita dunia akhirat..bund adalah sekolah pertama bagi anak kita..permasalahan nya..Bagaimana kita bisa menjadi Ibu profesional ini ditengah teknologi yg makin hari makin canggih..dunia On line..sdh bisa diakses oleh anak2..dirumah bisa kita Kontrol tp diluar sana?? sedangkan anak2 skrg cara kontrol salah sedikit aja akan berontak...jazakillah atas perhatian dan jawaban nya..Wasallam
Jawab :
1. Ibu widianigsih , betul bahwa sekarang teknologi informasi sudah begitu canggih dan bisa diakses dengan sangat mudah. Untuk anak-anak kita juga tidak mungkin bisa memantau mereka 24 jam. Maka saya sarankan untuk ibu;
- Aktifkan fitrah iman di dada ananda. Misal sambil ngobrol santai ibu sampaikan tentang malaikat yang selalu membersamai dan mencatat amal-amal kita dan malaikat maut yang siap mencabut nyawa kita kapan saja dst.
- Aktifkan fitrah akalnya. Mengapa ini boleh dan tidak boleh, apa manfaatnya buat ia, apa bahayanya buat ia dst. Ajak ia berpikir dan ia yang mengambil keputusan.
- jalin komunikasi yang positif dengan ananda. Miliki quality time bersama ananda. Sesekali jalan bersama hanya berdua. Waktu spesial khusus bersamanya.
- ikuti perkembangan zaman. Belajar untuk tidak gaptek. Kuasai teknologi informasi agar jarak antara ibu dan ananda tidak terlalu jauh. Sehingga ananda masih merasa 'nyambung' jika ngobrol dengan ibu.
- yang terakhir minta sebaik-baik penjagaan kepada Yang Maha Menjaga. Tugas kita melakukan ikhtiar terbaik, adapun tentang hasil kita tawakkal.
2. Ibu Rizka IIP Sukabumi
Bagaimana caranya menyelesaikan hambatan2 utk mnjdi ibu profesional ketika dkungan dri suami msh blm maksimal? Contoh kcil ttg kbijakkan mnggunakan gadget, saya sdh berupaya mksimal utk tdk mnggunakan di saat yg tdk prlu,tpi suami blm bisa.. Dan itu mengurangi kualitas kebersamaan kita bersama anak2..
Jawab :
Ibu Rizka yang baik, berusahalah untuk tetap mengatur jadwal gadget seperti yang sudah ibu lakukan meski suami nampak belum bisa melakukannya. Jika ibu Istiqomah insya Allah tidak ada yang sia-sia. Ibu yang melakukan hal yang terbaik utk keluarga meski dukungan dari suami dirasa masih minim hasilnya insya Allah tetap baik. Hasil positif dari apa-apa yang sudah ibu lakukan semoga bisa menginspirasi suami untuk ikut berperan dalam kebaikan-kebaikan selanjutnya.
Kalau ayah dan ibu berbeda seperti ini, apa anak tidak merasa bingung?perlukah kita terus2an mengingatkan suami atau berkomunikasi terlebih dahulu sebelum menerapkan sesuatu?
Jawab :
- Tergantung konteks perbedaan dalam hal apa.d Namun secara garis besar jika perbedaan hanya karena perbedaan pola pikir atau situasi yang terpaksa suami istri tampak berbeda maka tetap obrolkan tanpa berdebat di depan anak2. Dengan begitu anak2 pun melihat bagaimana suatu perbedaan di rumahnya bisa saling tetap dihargai. Dan poin penting bagi saya adalah bagaimana pasangan kita tidak jatuh kredibilitasnya di depan anak-anak.
- Sangat perlu... nanti di MIP ini juga akan dibahas bagaimana mengsinergikan kekuatan/potensi dari masing2 anggota keluarga.
Jika suami mau diajak untuk berubah dan bekerja sama, itu anugerah besar buat kita. Tapi jika belum mau... maka sudah jadi kewajiban.bagi seorang ibu untuk Act Now!
Karena Ibu memegang peran, agent of change...
- Setuju mba ridzky... dan kalo boleh menambahkan, bila belum siap mengkomunikasikan perbedaan ini di depan anak tanpa emosi, lebih baik jangan. Nanti saja dibicarakan setelah anak2 tidur. Supaya anak2 merasa, ibu dan ayah tidak mengumbar emosi...
( Ibu Sri Prihatiningsih)
3. Ibu Nurrita - Serang
Terkait dengan manajemen waktu
Gimana caranya bisa mengatur waktu agar semua berjalan seimbang antara, keluarga (anak dan suami), usaha dan juga hobi?
Saya sekarang merasa sangat keteteran dalam mengelola waktu, jadi suka merasa capek sendiri, ngurus rumah ia, bantu suami usaha juga ia, ngurus anak juga ia walau saya ngerasa belum maksimal. Jadi kasihan kalau ngelihat anak harus ikut ke toko. Ruang mainnya seperti terbatas, dan saya juga gak bisa maksimal nemenin anak mainnya. Padahal saya sudah bikin program ingin mengenalkan anak bermain di alam
Terus waktu untuk menulis (hobi saya) jadi ngggak ada.
Jawab :
Ibu Nurrita, sebetulnya pada program matrikulasi ini ada materi khusus tentang tema manajemen waktu. Tapi akan saya bahas sekilas sekarang, dalam bukunya seven habits of highly effective people, Steven Covey membagi manajemen waktu pada empat kuadran. Penting - mendesak, penting - tidak mendesak, tidak penting - mendesak, tidak penting - tidak mendesak. Klasifikasikan aktivitas ibu pada empat kuadran ini. Mana yang paling penting dan harus diprioritaskan. Mana yang sebaliknya. Ini bermanfaat agar ibu tidak terjebak pada situasi dan kondisi stres.
Selain itu jalin kerja sama dengan pasangan. Kapan waktu kita untuk keluarga dan kapan waktu kita untuk pengembangan diri sendiri. Buat kandang waktunya.
4. Ibu Nurry - Cilegon
A. Apakah menjadi ibu profesional itu hasil akhir atau proses? Karena sepertinya kompleks sekali, sangat banyak hal yang perlu dipelajari
Jawab :
Menjadi ibu profesional itu proses bu, nanti hasil akhirnya adl akhir hidup yg husnul khotimah
Yg perlu dipelajari dari tahapan ibu profesional ini bagi yg sudah menikah utamanya adalah ilmu di bunda sayang & bunda cekatan. Bunda sayang membahas tentang ilmu2 dasar mendidik anak, bunda cekatan membahas ilmu2 dasar memanajemeni rumah tangga. Selesaikanlah dulu didalam rumah, baru produktif melangkah keluar rumah. Bagi yg belum menikah, kuasai dulu ilmu dibunda cekatan stelah menikah baru menguasai ilmu di bunda sayang.
B. Bagaimana bila seseorang malah merasa tidak menjadi dirinya sendiri dalam menjalani perannya sbg seorang ibu? Tetapi tetap berusaha keras menjadi ibu yang baik
Jawab :
Luruskanlah niat dulu bu, bahwa tugas mulia anda ini adl amanah dari Allah & menjadi lahan ibadah yg mulia.
Stelah itu lakukanlah tugas anda dgn penuh syukur & bersemangatlah utk terus belajar.
Aturlah waktu agar anda punya Me Time, bisa dlm bentuk penyaluran hobby, mendengarkan musik, dll. Tujuannya agar anda tetap Waras & happy dlm menjalani kehidupan anda sbg ibu rumah tangga.
5. Ibu Ririn - Serang
Dari video yg disampaikan bu Septi mengenai konsentrasi anak yg hanya 1 menit dikali umurnya, bagaimana jika kita 'memaksa' mereka utk betkonstrasi mellebihi dr kemampuannya tsb, sprt dlm belajar di sekolah yg memang waktunya cukup panjang. Kemudian, bgaimana mensiasati agar anak mampu berkonsentrasi dgn optimal (dlm belajar khususnya)
Jawab :
Jika kondisi "memaksa" kita utk meminta anak berkonsentrasi melebihi rentang usianya maka sperti kata bu septi, siasatilah dengan metode belajar yg "kaya" pelajari macam2 ice breaking, buat macam2 sentra belajar didalam kelas yg memungkinkan anak2 bisa mengksplore materi pembelajaran dgn berbagai macam perspektif, buatlah penyampaian materi dgn menggabungkan bentuk visual yg berwarna warni, audio video & praktek agar anak2 tidak cepat jenuh n bosan serta bisa mencakup semua jenis gaya belajar anak.
6. Sri Prihatiningsih - Majalengka
Dari paparan ibu Septi tadi, anak kita sejak lahir sudah membawa 4 hal.
A. Berapa lama 4 hal ini bertahan dalam diri anak? Selamanya, atau hanya sampai baligh atau umur brp?
Jawab :
Hal ini sbenarnya bisa bertahan sampai dewasa jika lingkungan terdekat yaitu keluarga mendukung & menstimulus ke 4 fitrah ini dgn baik.
B. Bagaimana cara menilai bahwa 4 hal ini masih tetap ada dan tidak berkurang atau bahkan menghilang?
Jawab :
Cara menilai ke 4 fitrah ini masih ada pada anak2 kita adalah sgn mengamati sejauh mana keasyikan mereka dalam belajar, percaya diri mencari pengalaman baru, tidak takut mengeksplore pengetahuan, punya adab & akhlak yg baik utamanya dlm bersosialisasi dgn keluarga dan orang lain.
C. Bagaimana caranya utk makin meningkatkan ke 4 hal ini agar menunjang perkembangan anak2 kita?
Jawab :
Dengan terus menerua menstimulus anak belajar sesuai perkembangan usianya, ajarkan adab n akhlak dirumah sebelum mengajaknya bersosialisasi n belajar keluar rumah, ajak utk belajar kpd ahlinya dalam Tour the Talent, magangkan kpd keluarga2 yg sholeh, sukses & bahagia agar mampu mengambil nilai kehidupan yg baik dari mereka, bimbing n peekenalkan kpd pengetahuan2 yg sesuai dgn minat & bakat mereka, buat jurnal perkembangan belajar mereka.
7. Ibu Anis - Garut
Stimulus apa yg bs meningkatkan konsentrasi anak? Apakah bs signifikan? Terkait byk orangtua yang khawatir dan berharap anak (khususnya yg sudah sekolah) agar mampu berkonsentrasi saat pembelajaran di sekolah
Jawab :
Menstimulus kecerdasan anak2 sudah sy jawab diatas ya. Pelajari gaya belajar anak, termasuk tipe gaya belajar yg bagaimana, visual, auditory, kinestetik atau kombinasinya. Dampingi anak belajar sesuai gaya belajarnya. Pembahasan gaya belajar ini ada di buku bunda sayang. Perlu bahasan khusus. Jika ortu sdh mengenali gaya belajar anak maka akan mudah mendampingi dia belajar & memberikan stimulus yg tepat shg anak mampu belajar dgn baik & berprestasi.
8. Ibu Sofi - Garut
Jika disebut tahapan, berarti 4 tahapan menjadi ibu profesional hrs mulai dr tahapan awal (yaitu bunda sayang). Bagaimana kalau kita misalnya sudah terlanjur mask pada kategori bunda produktif, tp tahapan kategori bunda sayang dan cekatannya dirasa belum terlalu kuat? Apakah kita hrs mundur dulu atau berjalan beriringan utk mencapai 3 tahapan sekaligus?
Jawab :
Maka harus dilakukan percepatan untuk meningkatkan skill Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Namun rumus dr Ibu Septi... Jika masih di ranah domestik, maka segera kuasai Bunda Sayang dst secara bertahap.
Jika sudah di ranah publik, maka segera kuasai bunda cekatan, lalu secara konsisten belajar mengaplikasikan bunda sayang. Banyak bunda yg berkecimpung di ranah publik, namun harus selalu on track: “Bersungguh-sungguhlah di dalam, maka kesungguhan itu akan keluar dengan sendirinya.”
Apa gunanya kita sukses di ranah publik, namun ranah domestik kita berantakan?
First thing first…
9. Ibu Eulis Fatma - Garut
Tertarik ingin menjadi ibu produktif
Tapi memang tuntutan nya harus keluar rumah,, menambah wawasan dan jam terbang. Tapi anak masih pada kecil2 yg tak bisa dititipkan,,, jauh dari saudara..
Suami kerja seringnya di luar kota, seminggu sekali itupun masih disibukan dg yang konsultasi via hp, medsos dalam,jadi autis. Bagaimana menyiasatinya untuk menambah praktek jam terbang, tanpa merugikan waktu anak anak?
Jawab :
Mari belajar dari Ibu Septi:
“ Saya menikah tahun 95 , anak 1 lahir 96, anak kedua 97, anak ke 3 , 2003.
Th 1995-2003 fokus di bunda sayang dan cekatan. Kemudian th 2003-2006 baru mempelajari bunda produktif. Saat itu pak dodik berprinsip istrinya boleh mengerjakan ranah produktif ini kemanapun, dg catatan anak-anak tetap di samping ibunya selama usianya masih di bawah 12 th.
Maka muncullah berbagai strategi, salah satunya saya harus produktif di dunia anak-anak, agar anak-anak bisa terlibat.
2006-2011 sistem terbangun, 2011-2016 kembali full di rumah dan memasuki ranah bunda shaleha, membangun jaringan kebermanfaatan umat.”
Anak < 12 tahun, maka prioritasnya adalah mendampingi anak. Syukur-syukur Jika passion kita bisa dikejar dengan melibatkan anak. Jika tidak, atur waktu sedemikian rupa, agar bisa mencicil target 10.000 jam terbang.
10. Ibu Siti Mutoharoh - Serang
Bu begini, bagaimana cara menumbuhkan rasa keingintahuan anak agar terus bertumbuh dan cara mengkomunikasikan kepada anak agar anak menjadi pribadi yang terbuka saat dewasa nanti?
Jawab :
Untuk anak usia 0-5 tahun, harus banyak dibacakan buku cerita. Ajukan banyak pertanyaan, dan jawab semua pertanyaan dari anak dengan logis.
Untuk anak usia >6 Harus selalu diajak berpikir kritis dan skeptis.. What - When -Where- Who - Why - How - How if - Why not
11. Ibu Azizah - Anyer
A. Suatu keluarga dikatakan keluarga yg unggul itu kriterianya apa saja?
Jawab :
Jangan pernah membandingkan keluarga kita dengan keluarga lainnya. Bandingkanlah kondisi keluarga kita saat ini dengan sebelumnya. Indikator kesuksesan tiap orang, bahkan tiap keluarga berbeda-beda. Tanamkan bahwa setiap keluarga itu unik, punya misinya masing-masing. Mengoptimalkan peran. Itulah yang harus kita usahakan.
B. Bagaimana caranya kita bisa menemukan minat & bakat kita? Karena sejujurnya sy merasa blm menemukan minat & bakat saya yg sebenarnya itu apa?
Jawab :
Nanti akan kita pelajari sama-sama, sabar dan terus semangat untuk mengikuti seluruh materi matrikulasi ini yaa..
12. Ibu Sofi - Garut
Sy kn termsk yg LDR, suami tugs d luar kota, dan pulng 2 minggu sekali atau lebih. Nah, sy sering kali manajemn waktu ktika suami ada dan tidak ada jd berbeda.
Ketika suami tdk ada, biasany mnajemn waktuny ckup berjln baik. Tetapi ktika ada suami, kdg kla mlh keteteran, krena biasanya bnyak kegtan d luar rumh, utk refreshing. Bgmn y kira2 utk mensiasatinya?
Jawab :
Harus punya On Track Value...
Manajemen waktu itu bukan sekedar jadwal kegiatan, tapi juga mengurutkan dan memilah kegiatan sesuai priority check list..
Jadi ketika ada kegiatan yg off track.. maka jangan dilakukan.
Priority check list ini juga harus didiskusikan bersama seluruh anggota keluarga, agar kegiatannya seimbang..
- Saat refreshing bisa diisi dengan kegiatan yg sejalan dgn kegiatan rumah. Misal penanaman tauhid bisa sambil saat jalan-jalan..ekspolarasi intellectual curiosity dst. Yg lbh terlihat tentu saja menanamkan kedekatan. Jadi gunakan sebaik-baiknya kesempatan.
- Kalo menurut sy, kepulangan suami n refreshing jadikan prioritas utama keluarga krn kepulangannnya 2 minggu skali, jadikan waktu dgn suami sbg waktu ug berharga utk kita n anak2. Tidak apa2 jika baru bisa mengerjakan pekerjaan rumah stelah pergi jalan2 dgn suami n anak2.
Nggak pa2 anak belajar stelah pulang dari refreshing bersama ayahnya. Karena waktu kebersamaan bersama ayahnya lebih penting dari bagi pertumbuhan jiwa mereka. Ingat waktu tidak bisa diputar mundur. Nanti saat mereka mandiri dan dewasa, kenanganlah yg jadi memori yg paling berharga bagi kita orang tuanya terutama bagi ayahnya yg jarang dirumah.
MATERI KULIAH PERDANA
ADAB MENUNTUT ILMU
Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional
ADAB MENUNTUT ILMU
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah
perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu
menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu,
sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa
orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu
tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa
yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang
sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang
paling didahulukan sebelum ILMU
ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin
mencarinya
Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut
ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri
dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri
dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu
itu sendiri.
Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab
menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik,
sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari
Ibunya
ADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke
dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu
itu adalah “cahaya” yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling
awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
c.Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu
ilmu sedang disampaikan.
d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang,
membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua
runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu
disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar
mudah untuk diamalkan.
ADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati,
menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha
Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau
menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan
memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru
berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru
mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu
mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang
disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta
ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh
disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan
kita.
ADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk
buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat.
Rabu, 26 Oktober 2016

Pindahan memang selalu menyimpan sejuta cerita suka dan duka. Entahlah, semenjak kuliah sering banget ketemu dengan yang namanya ngalamin pindahan.

Bukan doyan sih, tapi lebih kepada kepaksa. Ya, kepaksa. Maklum waktu kuliah nyari yang gratisan..hehe.#Ups