Blogger templates

Menulis Untuk Peradaban

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

About me

Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional

Pages

Flickr Images

BTemplates.com

Selasa, 28 Februari 2017


Apa yang dirasakan Bunda jika lampu salah satu ruangan rumah kita mati? gelap, pengap dan merasa tidak nyaman bukkan? Apalagi Bunda yang phobia dengan kegelapan owh owh owh ini bisa menghambat banget aktivitas Bunda. Saya juga termasuk orang yang tidak menyukai kegelapan. 


Berulang kali Nenek mengingatkan, “kamu jangan terlalu perkasa jadi perempuan, jangan kerjain pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh laki-laki”. Saat itu Nenek menyaksikan saya bawa paketan segede gaban entah itu berapa kilo isinya, yang pasti bikin ngos-ngosan ketika mengangkatnya. 



Tidak pernah habis cerita tentang Ibu dan Bapak. Mulai dari cerita yang mengiris hati sampai yang mengundang gelak tawa. Tapi saya sangat bangga dengan mereka. Rasa bangga yang tidak pernah bisa dituliskan dengan rangkaian kata. Malam ini, saya ingin bercerita tentang kepolosan kedua orangtua saya.

Senin, 27 Februari 2017

Jika sebagian besar bundas mengalami kesulitan dalam mengendarai sepeda motor. Bagi saya naik motor bukan sesuatu yang sulit, hampir kemana-mana selalu menggunakan sepeda motor. Because It’s simple. Cuman yang menjadi permasalahan adalah ketika akan memasukan motor ke rumah. Ini yang bikin saya sering ketar-ketir setiap hari. Kenapa? Karena motor masuk rumah harus lewatin papan luncur ini. Papan luncur yang dibikin khusus oleh uwa dari kayu jati bekas untuk saya. 




Penyakit malas itu menular tanpa pandang bulu. Baik ke anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Dan harus punya penangkalnya, karena jika dibiarkan akan merusak bahkan menular ke yang lain. Motivasi dari dalam diri dan keluarga atau orang terdekat teramat penting dalam menghadapi penyakit ini. Ketika tidak ada yang memotivasi, terkadang rasa malas itu muncul. Ah, mungkin ini alasan menurut sebagain orang. Tapi ada juga yang membenarkan ini, jika benar berarti kita masih ketergantungan kepada orang lain alias kita belum mandiri. Melatih kemandirian orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak. Aturan main serta tolok ukurnya juga berbeda. 

Sabtu, 25 Februari 2017


Hari ini masih di Faperta UNSIKA, masih bejibaku dengan file-fie proposal draft akreditasi yang harus selesai minggu ini. Alhmamdulillah masih sempat nulis untuk challenge game level 2, meski hanya bisa nulis di handphone. Saya pikir nanti seteleh rada nyalse posting di blog. Yang penting rutin nulis setiap hari.



Alhamdulilah..ini adalah hari pertama di game level 2 dengan tema melatih kemandirian. Jika sebagian besar bunda-bunda di kelas bunda sayang menceritakan kemandirian anaknya, saya meneceritakan diri sendiri hiks hiks #syedih. Tapi memang dari tim bunda fasil dibagi menjadi tiga kategori:

  •  Bagi yang sudah punya anak, bisa menceritakan tentang kemandirian anaknya
  • Bagi yang sudah menikah tapi belum punya anak, bisa menceritakan kemadirian berdua dengan pasangan
  • Bagi yang masih single, bisa menceritakan tentang kemandirian dirinya sendiri.
Jumat, 17 Februari 2017
Alhamduliilah Challange 10 day untuk materi komunikasi produktif telah selasai. Selesai challange bukan berarti SELESAI menerapkan komunikasi produktif dalam sehari-hari. Tetapi ini sebenarnya challange sesungguhnya, kita diuji kekonsistenan dan komitmen kita dalam menerapkan komunikasi produktif dalam keseharian kita, yaitu dengan suami, anak-anak, orang tua atau rekan kerja.

Minggu, 12 Februari 2017

Apa yang Anda rasakan jika sudah bekerja? Sudah bisa menghasilkan uang sendiri, tidak perlu lagi merepotkan orang tua bagi Anda yang masih single, bisa bantu keuangan keluarga bagi yang sudah menikah, asik kan?
Eits...tapi ternyata meskipun kita sudah berpenghasilan sendiri, terkadang masih saja ada permasalahan. Gaji yang kita peroleh ternyata menguap begitu saja. Apalagi yang nasib lima koma, tanggal lima koma alias tanggal lima uang gaji udah ludes. Parahnya terkadang berapapun gajinya akan selalu habis, hilang lenyap tanpa jejak begitu saja.
       
Setujukah Anda jika perempuan disebut makhluk multitasking? Makhluk yang satu ini memang serba bisa dan unik. Selain mahir di ranah domestik, ternyata mahir juga dalam ranah publik. Unik kan? Multitasking kan?

Apa sih yang bisa dilakukan oleh perempuan di ranah publik yang tanpa meninggalkan perannya sebagai Ibu dan juga istri? yups menulis. Menulis adalah aktivitas yang bisa dilakukan perempuan di rumah, dengan tanpa meninggalkan perannya di ranah domestik.
Eits..tapi aktivitas menulis itu tidak mudah loh tapi bukan berarti juga sulit. Asalkan emak tau ilmunya serta komitmen dan konsisten maka akan mudah menjalaninya.
Rabu, 08 Februari 2017


Ade-ade dan teteh-teteh para pengemban dakwah....
Sungguh kita telah menyadari berbagai kerusakan, kegelapan, serta kenestapaan telah menimpa umat ini. Allah telah memilih umat ini sebagai umat yang terbaik
”kuntum khoir ummah ukhrijatin naas ta’muruna bil ma’ruf watanhauna ‘anil munkar watu’minuuna billah..”  sudahkah umat sekarang menjadi umat yang terbaik? Realitas umat ini terpuruk, kenapa? Karena umat hari ini telah meninggalkan tugas mulianya” ta’muruna bil ma’ruf watanhauna ‘anil munkar “ melakukan amal ma’ruf dan mencegah kemunkaran. Dan sekarang bagaimana dengan kita? Kita yang mengaku sebagai pengemban dakwah, kita yang menganggap diri kita adalah orang yang menerima dan melaksanakan tugas mulia dari Allah dan rasul-Nya sebagai penyampai dien ini, hingga tegaknya islam di muka bumi? Bukankah tugas kita ini adalah tugas yang jelas siapa yang memerintahkannya, jelas ganjarannya namun juga jelas segala rintangan dan hambatan untuk menjalankannya? Bagaimana jika kelak halangan itu semakin sulit, sanggupkah kita berkata “Saya takkan meninggalkan jalan ini, saya masih betah tinggal di sini. Kalau saya meninggalkan da’wah ini, siapa lagi yang akan menjalankannya?” Dan bagaimana jika akhirnya kita dihadapkan pada pilihan berat yang bahkan pilihan tersebut menuntut untuk mengorbankan nyawa kita? Masih beranikah kita berteriak lantang di garis depan dan terus melawan? SIAPKAH KITA UNTUK MATI??
Sabtu, 04 Februari 2017


Gegara Uang Satu Juta

Malam kamis kemarin, saya minta tolong ayah buat talangin dulu setor uang pulsa. Karena rekan bisnis pulsa tidak sabaran nagih. Padahal sudah malam kira-kira pukul 20.00 WIB. Bagi saya gak mungkin keluar rumah, apalagi lokasi ATM jauh dari rumah ibu. Akhirnya saya minta tolong ayah buat talangin dulu. Nominalnya kecil sih Cuma Rp. 200.000,- 
Kamis, 02 Februari 2017


Koreksi Jawaban 
 
Berkutat dengan berkas lembar jawaban mahasiswa yang harus segera saya koreksi. Sementara adik yang sedari kemarin menemani di rumah terus saja merengek ingin pulang ke rumah ibu. Persis kayak anak kecil. Padahal dia sudah tidak anak kecil lagi. sudah dewasa. Bahkan anak sesusianya sudah pada menikah dan punya anak. Ah…dasar memang anak bontot sifat manjanya gak bisa rubah juga.

“sebentar lagi juga selesai, ini tinggal beberapa amplop yang belum dikoreksi” jawab saya menenangkan. “baiklah..” jawabnya dengan nada kesal.

Pokoknya jangan sampai terulang kejadian kayak waktu kemarin di karawang, gegara gembok pagar kost an di kunci, dia langsung minta pulang dihari yang sama ke majalengka lagi dan saya menurutinya karena tidak sanggup mengendalikan emosinya. Walhasil, agenda yang sudah disusun untuk dikerjakan di kawarang gatot alias gagal total.

 Koreksi Jawaban Mahasiswa Prodi Agribisnis

Akhirnya saya merayu dengan nada tenang dan memberikan dia pilihan, “ kalo pulang sekarang, kamu besok harus ke rumah munjul lagi temenin ceuceu, atau kalo sekarang mau nunggu sampai selesai besok gak usah ke rumah munjul lagi, gimana? Plus kalo sekarang nunggu ceuceu sampai selesai nanti dibeliin kartu internet tri, silakan terserah mau pilih yang mana?”

“Ya, udah nunggu ceuceu selesai koreksi jawaban saja deh” jawabnya.

Alhmadulillah….akhirnya dia bisa nurut meskipun harus diberi pilihan.
Coba kalau saya tidak melakukan komunikasi produktif, sepertinya perang dunia ketiga akan terjadi. Dan target hari ini untuk selesai koreksi jawaban mahasiswa gagal total.

#Harike9
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#Kuliahbunsayiip