Popular Posts
Mengenai Saya
Blogger templates
Menulis Untuk Peradaban
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
About me
Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional
Blog Archive
-
▼
2017
(49)
-
►
April
(16)
- ANDAI AKU BISA MEMILIH BAPAK
- Mengenal Gaya Belajar Auditory
- Mengenal Gaya Belajar Sendiri
- Kartini Tidak Ajarkan Emansipasi Liberal?
- Enam Peluang Bisnis Pertanian yang Menjanjikan
- 4 Jurus Antigalau Saat Jodoh Tak Kunjung Datang
- Kiat Sukses Menyelesaikan Tugas Akhir
- Aliran Rasa Game Level#3 “My Project My Family”
-
►
April
(16)
Categories
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Labels
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Pages
Flickr Images
BTemplates.com
Feedjit
Selasa, 07 November 2017
Jangan pernah bersuudzon sama Alloh. Dia memberi amanah ataupun rizki selalu dalam waktu yang tepat.
Seperti sekarang, Alhamdulillah saya mendapatkan amanah-Nya di waktu yang sangat tepat.
Ini kebahagiaan yang sangat besar bagi kami setelah menanti selama kurang lebih 2 tahun 10 bulan.
Alloh menjawab doa-doa kami yang siang malam terpanjat.
Tepat hari ahad tanggal 29 Oktober 2017, sepulang mengisi acara remaja, badan merasa tidak enak, perut mual, kepala sakit, punggung dan pinggang sakit semua dan nafsu makan gak ada. Pak suami sudah nyaris menyerah membujuk saya.
"Mau jalan-jalan ke Gramedia?" tanya suami. Gramedia adalah salah satu tempat yang membuat mood saya jadi baik. Saya menggangguk. Berharap dengan pergi jalan-jalan sakit saya berkurang. Etapi, ternyata malah sebaliknya. Semakin sakit. Iseng aja lewat apotik, terus mampir beli tespek. Memang sih, sudah telat seminggu.
Tapi telat haid itu biasa bagi saya. Siklusnya memang gak teratur.
Nyampe rumah, iseng aja nyoba tespek. Kami gak begitu berharap besar, karena takut kecewa seperti sebelum-sebelumnya.
Alhamdulillah diluar dugaan kami, strip dua terpampang jelas. Aselik berasa mimpi. Kami langsung sujud syukur.
"Saya beneran hamil? Ini mimpi atau beneran?" Saya minta suami cubit
pipi saya untuk memastikan bahwa ini bukan mimpi. Aww... sakit
ternyata memang ini bukan mimpi.
Hari ini memastikan ke bidan dan alhamdulillah positif. Bahagianyaaaa... 😍😍😍
lebih bahagia dari pada dapat kesempatan beasiswa kuliah di Walailak University tahun ini.
Demi kamu, Nak. Bunda memilih mundur. Insya Alloh suatu saat dapat ganti yang lebih baik. Aamiin.
Semoga kami dapat menjaga amanah-Mu ini dengan baik, ya Rabb.
Terimakaish atas doa dari teman-temen semua 😍😍
Buat teman-teman yang masih berjuang untuk mendapat momongan, jangan menyerah ya. Yakin saja sama Alloh dan tutup telinga dari perkataan orang-orang yang nyinyir.
Semoga segera dapat momongan juga aamiin.
Seperti sekarang, Alhamdulillah saya mendapatkan amanah-Nya di waktu yang sangat tepat.
Ini kebahagiaan yang sangat besar bagi kami setelah menanti selama kurang lebih 2 tahun 10 bulan.
Alloh menjawab doa-doa kami yang siang malam terpanjat.
Tepat hari ahad tanggal 29 Oktober 2017, sepulang mengisi acara remaja, badan merasa tidak enak, perut mual, kepala sakit, punggung dan pinggang sakit semua dan nafsu makan gak ada. Pak suami sudah nyaris menyerah membujuk saya.
"Mau jalan-jalan ke Gramedia?" tanya suami. Gramedia adalah salah satu tempat yang membuat mood saya jadi baik. Saya menggangguk. Berharap dengan pergi jalan-jalan sakit saya berkurang. Etapi, ternyata malah sebaliknya. Semakin sakit. Iseng aja lewat apotik, terus mampir beli tespek. Memang sih, sudah telat seminggu.
Tapi telat haid itu biasa bagi saya. Siklusnya memang gak teratur.
Nyampe rumah, iseng aja nyoba tespek. Kami gak begitu berharap besar, karena takut kecewa seperti sebelum-sebelumnya.
Alhamdulillah diluar dugaan kami, strip dua terpampang jelas. Aselik berasa mimpi. Kami langsung sujud syukur.
Strip dua terpampang jelas
Hari ini memastikan ke bidan dan alhamdulillah positif. Bahagianyaaaa... 😍😍😍
Klinik Zahrotul Ummah tempat pertama saya periksa
lebih bahagia dari pada dapat kesempatan beasiswa kuliah di Walailak University tahun ini.
Demi kamu, Nak. Bunda memilih mundur. Insya Alloh suatu saat dapat ganti yang lebih baik. Aamiin.
Semoga kami dapat menjaga amanah-Mu ini dengan baik, ya Rabb.
Terimakaish atas doa dari teman-temen semua 😍😍
Buat teman-teman yang masih berjuang untuk mendapat momongan, jangan menyerah ya. Yakin saja sama Alloh dan tutup telinga dari perkataan orang-orang yang nyinyir.
Semoga segera dapat momongan juga aamiin.
Label:
Ceritaku...
|
0
komentar
Minggu, 30 April 2017
Saya yakin tidak ada seorang pun
anak di dunia ini yang ingin memiliki Bapak berwatak keras. Ya keras,
bukan tegas. Tentu berbeda antara sikap tegas dan keras. Banyak orang
yang masih keliru dengan kedua kata tersebut. Parahnya sampai menyamakan
artinya. Sejauh pemahaman saya, tegas itu gigih mempertahankan prinsip,
disiplin, jika salah maka bilang salah dan jika benar maka bilang benar.
Sementara sikap keras cenderung kepada sikap selalu ingin dituruti, walaupun
itu salah, mendekati kepada sifat pemarah dan egois.
Label:
Alumni Sekolah Perempuan,
Lomba Nulis SP
|
0
komentar
Senin, 24 April 2017
Alhamdulillah sudah
masuk hari kedua dalam tantangan gaya belajar. Mohon maaf saya tidak
menambahkan kata “anak” setelah gaya belajar. Karena yang sedang saya teliti
adalah gaya belajar pada diri saya sendiri. Meyakinkan apakah benar gaya
belajar Auditory yang sudah saya klaim semenjak kecil itu benar. Next, hari
berikutnya saya akan coba meneliti gaya belajar dari salah satu anak didik
saya. Melihat keunikannya dalam belajar dan nanti bisa dikaitkan dengan capaian
pembelajarannya.
Malam jumat ini, saya
sudah bersiap untuk menyiapkan materi buat besok pagi mengajar. Walaupun power
point sudah ada, tapi rasanya kalau tidak dipelajari ulang dan disempurnakan lagi
ngajarnya serasa kurang menggigit. Maka saya baca buku ulang. Membaca banyak referensi
yang mendukung buat besok ngajar.
Ehm, tidak berapa lama
si Nenek meyalakan TV keras-keras, kontan membuat materi yang saya baca berloncatan,
membuat tidak fokus. OK. Saya memutuskan untuk mempelajarinya sehabis shalat
qiyamul lail saja. Biar sepi dan biasanya mudah masuk. Yes, berarti hipotesis
saya masih auditory.
#Tantanganharike2
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBunsayIIP
Label:
Bunda Sayang,
Gaya Belajar Anak,
Ibu Profesional,
IIP
|
0
komentar
Kamis, 20 April 2017
Alhamdulillah wa
syukurillah kelas bunda sayang sudah masuk pada level IV. Ah, rasanya semakin
tambah level semakin menantang. Seru dan asik. Saya seorang bunda yang belum diamanahi anak,
rasanya dibikin pusing tujuh keliling hehe. Bagaimana tidak? Jika yang lain
bisa langsung mengamati bagaimana gaya belajar sang anak, sementara saya
mengamati gaya belajar diri sendiri atau orang-orang terdekat lainnya.
Tapi sebenarnya ini
bukanlah masalah, justru ini kesempatan dan tantangan yang luar biasa, yang diberikan
oleh IIP kepada saya. Agar saya lebih bisa mengenali bagaimana gaya belajar
saya. Terkadang meskipun sudah dewasa, tidak paham apa gaya belajarnya.
Kalau kilas balik ke zaman
saya anak-anak dulu, saya lebih suka membaca dengan suara keras. Menghapal pun
dengan suara keras. Lebih suka memperhatikan guru atau dosen ketika berbicara
daripada menulis. Tidak begitu suka dengan keributan. Bising sedikit langsung
buyar. Mungkin saya termasuk gaya belajar auditory, meskipun terkadang sesekali
menggunakan gaya belajar visual dan kinestetis Mudah-mudahan dnegan tantangan
10 hari, bisa menyimpulkan gaya belajar apa yang dominan saya gunakan. Sehingga
dengan mengetahui gaya beljar tersebut bisa memaksimalkan diri untuk meningkatkan
kualitas diri.
#Tantanganhari1
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBunsayIIP
Label:
Bunda Sayang,
Gaya Belajar Anak,
Ibu Profesional,
IIP
|
0
komentar
Setiap tanggal 21 April
selalu identik dengan peringatan hari RA. Kartini. Masyarakat
berbondong-bondong untuk merayakannya. Mulai dari Anak TK sampai dengan
kalangan pejabat. Tapi sayangnya, peringatan yang dilakukan jauh dari
simbol-simbol yang diajarkan oleh Kartini. Peringatan tersebut hanya seputar perempuan
memakai kebaya dan bersanggul, lomba memasak dan sebagainya yang hanya seputar
simbol domestikasi perempuan.
Label:
Artikel
|
0
komentar
Rabu, 19 April 2017
Label:
Artikel
|
1 komentar
Apa
yang Anda rasakan jika jodoh tak kunjung datang? Galau, sedih atau biasa saja?
Sebagian besar perempuan akan merasa gelisah, galau dan sedih ketika si dia tak
kunjung datang. Apalagi usia sudah tidak muda lagi. Ditambah dengan hasil
penelitian bahwa perempuan di atas usia 30 tahunan akan memiliki resiko disaat
kehamilan. Alasan ini semakin melengkapi kegalauan dan kegelisahan kaum hawa.
Akan tetapi, yang namanya jodoh itu seperti maut, datangnya tidak bisa
disegerakan dan dilambat-lambatkan. Perasaan galau, gelisah dan sedih adalah
wajar. Karena Alloh memang menganugerahkan perasaan tersebut. Tapi, jika
perasaan itu terus menerus mendominasi maka akan membuat aktivitas dan
produktivitas Anda terganggu. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda
terapkan ketika sang jodoh tak kunjung datang.
1. Berfikiri
positif dan berusaha terus untuk memantaskan diri
Wanita yang baik adalah untuk laki-laki
yang baik. laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik. Begitupun
sebaliknya. Ini adalah ayat dari Alloh SWT. Jadi jelas sekali kalau Anda ingin
mendapatkan jodoh yang baik, maka pantaskan diri dulu. Terus bagaimana ketika
sudah memantaskan diri tapi Alloh belum juga memberikan jodoh? Kuncinya
bersabar dan tetap berpikir prositif (khusnudzon) saja. Alloh akan memberikan
jodoh yang tepat dan di waktu yang tepat pula.
2. Jangan
pedulikan omongan orang lain
Sebagian
besar masyarakat selalu memandang bahwa seorang perempuan yang masih single
atau jomblo apalagi usia sudah sangat mapan adalah suatu kehinaan. Banyak
sekali cap negatif yang harus disandang,
misal perempuan yang pilih-pilih lah atau
perempuan tidak laku lah, dan banyak
lagi cap negatif lainnya yang membuat merah telinga ketika mendengarnya.
Seolah-olah single itu sebuah penyakit.
Dalam kondisi seperti ini, Anda tidak perlu memperdulikan omongan orang lain
yang nyinyir. Toh yang akan menjalani
hidup adalah Anda sendiri kan bukan
orang lain.
3. Menanti
jodoh dengan cara yang berkualitas
Manfaatkan kesendirian Anda dengan cara
yang bekualitas. Hidup sendiri biasanya masih memiliki banyak waktu luang. Jika
hanya dihabiskan dengan galau, gelisah dan sedih, hal tersebut hanya akan
membuat kondisi Anda semakin terpuruk. Isilah waktu kesendirian dengan kegiatan
yang positif, misal dengan keluarga dan sahabat, perbaiki karir jika Anda
seorang wanita karir, mengukir prestasi setinggi-tingginya, mungkin juga bisa
melanjutkan kembali ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, aktif dalam
kegiatan sosial di masyarakat, dan yang sangat penting adalah Anda harus
mengisi waktu dengan terus mendakatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Jodoh. Eits, tapi jangan sampai Anda lupa atau
keasikan dengan aktivitas yang sedang dijalani hingga nanti malah lupa dengan
menikah.
4. Maksimalkan
Ikhtiar dan Berdoa
Jodoh itu harus dijemput. Tentunya harus
dijemput dengan cara-cara yang baik. Bukan dengan cara pacaran, mengumbar aurat
atau bahkan merendahkan harga diri seorang perempuan demi bisa menarik lawan
jenis. Jemputlah jodoh dengan cara yang ma’ruf. Jangan pernah malu dan ragu
untuk meminta kepada saudara atau sahabat Anda yang sholeh untuk dicarikan
jodoh yang sholeh buat Anda. Jika ikhtiar sudah maksimal, maka terakhir tinggal
perbanyak doa. Perbanyak mendekatkan diri kepada-Nya dengan jalan ibadah.
Bagaimana sudahkah Anda
mengikuti tips ini? semoga tidak lama lagi sang pujaan hati bisa segera datang.
Semoga bermanfaat.
Label:
Artikel
|
3
komentar
Tugas
akhir bagi sebagian mahasiswa adalah sesuatu yang menakutkan. Apakah Anda jutga
termasuk mahasiswa yang beranggapan demikian? Jika ya, maka Anda harus merubah
mindset tersebut. Karena tugas akhir bagi mahasiswa adalah syarat untuk
mendapatkan sebuah gelar akademik. Jadi, mau tidak mau atau suka tidak suka, Anda harus tetap melewati tahapan ini. Anda
bisa sukses menyelsaikan tugas akhir, jika Anda mengetahui kiat suksesnya.
Berikut ini kiat sukses dalam menyelesaikan tugas akhir bagi mahasiswa:
Label:
Artikel
|
0
komentar
Sabtu, 15 April 2017
Alhamdulillah
wa syukurillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan tantangan di game level#3 ini.
Nano-nano rasanya. Tantangan game level 3 ini bagi saya lebih berat dari pada
level 1 maupun 2. Bingung, mulainya dari mana, apa yang harus dilakukan, dan
masih banyak pertanyaan lainnya, ketika mau memulai mengerjakan projek keluarga
ini. Lagi-lagi alasannya adalah karena saya belum memiliki anak, suami yang
dalam keadaan LDM. Saya berfikir, sepertinya mudah ketika saya melihat
bunda-bunda di kelas bunsay menegrjakan tantangan ini. Bisa mengerjakan bersama
dengan anak-anaknya, pak suami pun kerjanya tidak jauh. Kapanpun akan membuat
projek keluarga semuanya bisa terlibat. Sementara saya?
Kondisi
mengeluh dan merasa diri ini belum sempurna menjadi seorang bunda coba saya
buang jauh-jauh. Saya mencoba untuk menghadirkan energy positif dalam diri,
karena Allah tidak pernah menguji hamba Nya di luar batas kemampuan hamba Nya. Akhirnya,
bismillah saya mencoba untuk terbuka dan berkonsultasi dengan Bunda fasil maupun
Bunda korlas, apa yang harus saya lakukan jika kondisi saya dan keluarga seperti
ini. Apakah saya bisa mengerjakan projek di tantangan level 3 ini? Dan Alahamdulillah
setelah Bunda fasil dan korlas memberikan arahan saya mencoba untuk membuat
projek dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Misal, ada mahasiswa,
Nenek, adik, orang tua dan tentunya sama suami walaupun kita berkomunikasi
dalam kondisi jarak jauh. Ya, tak ada yang tidak bisa dikerjakan jika kita berusaha.
Luar
biasa diluar dugaan saya, setelah menulis tantangan di level 3 ini, ternyata
saya dan suami malah ketagihan untuk membuat projek keluarga bersama yang
melibatkan keluarga besar baik dari pihak saya maupun suami. Projek untuk
memandirikan keluarga besar kami. Semoga projek yang sudah kami rencanakan ini
bisa berjalan dengan lancar dan berkah.
Ah,
rasanya saya tidka bisa berkata-kata lebih banyak lagi, selain ucapan
terimakasih kepada semua bunda fasil, korlas, dan bunda-bunda yang ada di kelas
bunda sayang ini. Terimakasih untuk ilmu, pengalaman, inspirasi dan pelukan
hangatnya. Semoga kita senantiasa bersama sampai ke Jannah Nya. Aamiin Allahuma
aamiin.
AliranRasa
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
Label:
Bunda Sayang,
Ibu Profesional,
IIP,
My Familly My Team
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)