Blogger templates

Menulis Untuk Peradaban

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

About me

Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional

Pages

Flickr Images

BTemplates.com

Selasa, 07 November 2017
Jangan pernah bersuudzon sama Alloh. Dia memberi amanah ataupun rizki selalu dalam waktu yang tepat.
Seperti sekarang, Alhamdulillah saya mendapatkan amanah-Nya di waktu yang sangat tepat.
Ini kebahagiaan yang sangat besar bagi kami setelah menanti selama kurang lebih 2 tahun 10 bulan.
Alloh menjawab doa-doa kami yang siang malam terpanjat. 


Tepat hari ahad tanggal 29 Oktober 2017, sepulang mengisi acara remaja, badan merasa tidak enak, perut mual, kepala sakit, punggung dan pinggang sakit semua dan nafsu makan gak ada. Pak suami sudah nyaris menyerah membujuk saya.

"Mau jalan-jalan ke Gramedia?" tanya suami. Gramedia adalah salah satu tempat yang membuat mood saya jadi baik. Saya menggangguk. Berharap dengan pergi jalan-jalan sakit saya berkurang. Etapi, ternyata malah sebaliknya. Semakin sakit. Iseng aja lewat apotik, terus mampir beli tespek. Memang sih, sudah telat seminggu.

Tapi telat haid itu biasa bagi saya. Siklusnya memang gak teratur.
Nyampe rumah, iseng aja nyoba tespek. Kami gak begitu berharap besar, karena takut kecewa seperti sebelum-sebelumnya.

Alhamdulillah diluar dugaan kami, strip dua terpampang jelas. Aselik berasa mimpi. Kami langsung sujud syukur.

 Strip dua terpampang jelas

"Saya beneran hamil? Ini mimpi atau beneran?" Saya minta suami cubit pipi saya untuk memastikan bahwa ini bukan mimpi. Aww... sakit ternyata memang ini bukan mimpi.
Hari ini memastikan ke bidan dan alhamdulillah positif. Bahagianyaaaa... 😍😍😍

 Klinik Zahrotul Ummah tempat pertama saya periksa
 
lebih bahagia dari pada dapat kesempatan beasiswa kuliah di Walailak University tahun ini.
Demi kamu, Nak. Bunda memilih mundur. Insya Alloh suatu saat dapat ganti yang lebih baik. Aamiin.

Semoga kami dapat menjaga amanah-Mu ini dengan baik, ya Rabb.
Terimakaish atas doa dari teman-temen semua 😍😍

Buat teman-teman yang masih berjuang untuk mendapat momongan, jangan menyerah ya. Yakin saja sama Alloh dan tutup telinga dari perkataan orang-orang yang nyinyir.
Semoga segera dapat momongan juga aamiin.
Minggu, 30 April 2017


Saya yakin tidak ada seorang pun anak di dunia ini yang ingin memiliki Bapak  berwatak keras. Ya keras, bukan tegas. Tentu berbeda antara  sikap tegas dan keras. Banyak orang yang masih keliru dengan kedua kata tersebut. Parahnya sampai menyamakan artinya. Sejauh pemahaman saya, tegas itu gigih mempertahankan prinsip, disiplin, jika salah maka bilang salah dan jika benar maka bilang benar. Sementara sikap keras cenderung kepada sikap selalu ingin dituruti, walaupun itu salah, mendekati kepada sifat pemarah dan egois.
Senin, 24 April 2017


Alhamdulillah sudah masuk hari kedua dalam tantangan gaya belajar. Mohon maaf saya tidak menambahkan kata “anak” setelah gaya belajar. Karena yang sedang saya teliti adalah gaya belajar pada diri saya sendiri. Meyakinkan apakah benar gaya belajar Auditory yang sudah saya klaim semenjak kecil itu benar. Next, hari berikutnya saya akan coba meneliti gaya belajar dari salah satu anak didik saya. Melihat keunikannya dalam belajar dan nanti bisa dikaitkan dengan capaian pembelajarannya.

Malam jumat ini, saya sudah bersiap untuk menyiapkan materi buat besok pagi mengajar. Walaupun power point sudah ada, tapi rasanya kalau tidak  dipelajari ulang dan disempurnakan lagi ngajarnya serasa kurang menggigit. Maka saya baca buku ulang. Membaca banyak referensi yang mendukung buat besok ngajar.

Ehm, tidak berapa lama si Nenek meyalakan TV keras-keras, kontan membuat materi yang saya baca berloncatan, membuat tidak fokus. OK. Saya memutuskan untuk mempelajarinya sehabis shalat qiyamul lail saja. Biar sepi dan biasanya mudah masuk. Yes, berarti hipotesis saya masih auditory.

#Tantanganharike2
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBunsayIIP
Kamis, 20 April 2017


Alhamdulillah wa syukurillah kelas bunda sayang sudah masuk pada level IV. Ah, rasanya semakin tambah level semakin menantang. Seru dan asik.  Saya seorang bunda yang belum diamanahi anak, rasanya dibikin pusing tujuh keliling hehe. Bagaimana tidak? Jika yang lain bisa langsung mengamati bagaimana gaya belajar sang anak, sementara saya mengamati gaya belajar diri sendiri atau orang-orang terdekat lainnya.

Tapi sebenarnya ini bukanlah masalah, justru ini kesempatan dan tantangan yang luar biasa, yang diberikan oleh IIP kepada saya. Agar saya lebih bisa mengenali bagaimana gaya belajar saya. Terkadang meskipun sudah dewasa, tidak paham apa gaya belajarnya.

Kalau kilas balik ke zaman saya anak-anak dulu, saya lebih suka membaca dengan suara keras. Menghapal pun dengan suara keras. Lebih suka memperhatikan guru atau dosen ketika berbicara daripada menulis. Tidak begitu suka dengan keributan. Bising sedikit langsung buyar. Mungkin saya termasuk gaya belajar auditory, meskipun terkadang sesekali menggunakan gaya belajar visual dan kinestetis Mudah-mudahan dnegan tantangan 10 hari, bisa menyimpulkan gaya belajar apa yang dominan saya gunakan. Sehingga dengan mengetahui gaya beljar tersebut bisa memaksimalkan diri untuk meningkatkan kualitas diri.

#Tantanganhari1
#Level4
#GayaBelajar
#KuliahBunsayIIP




Setiap tanggal 21 April selalu identik dengan peringatan hari RA. Kartini. Masyarakat berbondong-bondong untuk merayakannya. Mulai dari Anak TK sampai dengan kalangan pejabat. Tapi sayangnya, peringatan yang dilakukan jauh dari simbol-simbol yang diajarkan oleh Kartini. Peringatan tersebut hanya seputar perempuan memakai kebaya dan bersanggul, lomba memasak dan sebagainya yang hanya seputar simbol domestikasi perempuan.

Rabu, 19 April 2017


 Pertanian sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Apalagi sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Negara Indonesia pun dijuluki negara agraris. Tidak berlebihan sepertinya kutipan lirik lagu dari Koes Plus, yang menyatakan bahwa “tongkat dan jala cukup menghidupimu”. Lirik ini menggambarkan saking kayanya negri ini. Sumber daya alam yang melimpah ruah, tanah yang subur, tanaman yang beraneka ragam bisa tumbuh. Tapi sayang sekali masih banyak orang yang memandang sebelah mata bisnis dibidang pertanian. Padahal bisnis pertanian juga menguntungkan, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Berikut ini enam peluang bisnis pertanian  yang menjanjikan.




Apa yang Anda rasakan jika jodoh tak kunjung datang? Galau, sedih atau biasa saja? Sebagian besar perempuan akan merasa gelisah, galau dan sedih ketika si dia tak kunjung datang. Apalagi usia sudah tidak muda lagi. Ditambah dengan hasil penelitian bahwa perempuan di atas usia 30 tahunan akan memiliki resiko disaat kehamilan. Alasan ini semakin melengkapi kegalauan dan kegelisahan kaum hawa. Akan tetapi, yang namanya jodoh itu seperti maut, datangnya tidak bisa disegerakan dan dilambat-lambatkan. Perasaan galau, gelisah dan sedih adalah wajar. Karena Alloh memang menganugerahkan perasaan tersebut. Tapi, jika perasaan itu terus menerus mendominasi maka akan membuat aktivitas dan produktivitas Anda terganggu. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan ketika sang jodoh tak kunjung datang.
1.    Berfikiri positif dan berusaha terus untuk memantaskan diri
Wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik. laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik. Begitupun sebaliknya. Ini adalah ayat dari Alloh SWT. Jadi jelas sekali kalau Anda ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka pantaskan diri dulu. Terus bagaimana ketika sudah memantaskan diri tapi Alloh belum juga memberikan jodoh? Kuncinya bersabar dan tetap berpikir prositif (khusnudzon) saja. Alloh akan memberikan jodoh yang tepat dan di waktu yang tepat pula.
2.    Jangan pedulikan omongan orang lain
Sebagian besar masyarakat selalu memandang bahwa seorang perempuan yang masih single atau jomblo apalagi usia sudah sangat mapan adalah suatu kehinaan. Banyak sekali cap negatif  yang harus disandang, misal perempuan yang pilih-pilih lah atau perempuan tidak laku lah, dan banyak lagi cap negatif lainnya yang membuat merah telinga ketika mendengarnya. Seolah-olah single itu sebuah  penyakit. Dalam kondisi seperti ini, Anda tidak perlu memperdulikan omongan orang lain yang nyinyir. Toh yang akan menjalani hidup adalah Anda sendiri kan bukan orang lain.
3.    Menanti jodoh dengan cara yang berkualitas
Manfaatkan kesendirian Anda dengan cara yang bekualitas. Hidup sendiri biasanya masih memiliki banyak waktu luang. Jika hanya dihabiskan dengan galau, gelisah dan sedih, hal tersebut hanya akan membuat kondisi Anda semakin terpuruk. Isilah waktu kesendirian dengan kegiatan yang positif, misal dengan keluarga dan sahabat, perbaiki karir jika Anda seorang wanita karir, mengukir prestasi setinggi-tingginya, mungkin juga bisa melanjutkan kembali ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, aktif dalam kegiatan sosial di masyarakat, dan yang sangat penting adalah Anda harus mengisi waktu dengan terus mendakatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Jodoh. Eits, tapi jangan sampai Anda lupa atau keasikan dengan aktivitas yang sedang dijalani hingga nanti malah lupa dengan menikah.
4.    Maksimalkan Ikhtiar dan Berdoa
Jodoh itu harus dijemput. Tentunya harus dijemput dengan cara-cara yang baik. Bukan dengan cara pacaran, mengumbar aurat atau bahkan merendahkan harga diri seorang perempuan demi bisa menarik lawan jenis. Jemputlah jodoh dengan cara yang ma’ruf. Jangan pernah malu dan ragu untuk meminta kepada saudara atau sahabat Anda yang sholeh untuk dicarikan jodoh yang sholeh buat Anda. Jika ikhtiar sudah maksimal, maka terakhir tinggal perbanyak doa. Perbanyak mendekatkan diri kepada-Nya dengan jalan ibadah.
Bagaimana sudahkah Anda mengikuti tips ini? semoga tidak lama lagi sang pujaan hati bisa segera datang. Semoga bermanfaat.


Tugas akhir bagi sebagian mahasiswa adalah sesuatu yang menakutkan. Apakah Anda jutga termasuk mahasiswa yang beranggapan demikian? Jika ya, maka Anda harus merubah mindset tersebut. Karena tugas akhir bagi mahasiswa adalah syarat untuk mendapatkan sebuah gelar akademik. Jadi, mau tidak mau atau suka tidak suka,  Anda harus tetap melewati tahapan ini. Anda bisa sukses menyelsaikan tugas akhir, jika Anda mengetahui kiat suksesnya. Berikut ini kiat sukses dalam menyelesaikan tugas akhir bagi mahasiswa:
Sabtu, 15 April 2017


Alhamdulillah wa syukurillah, akhirnya saya bisa menyelesaikan tantangan di game level#3 ini. Nano-nano rasanya. Tantangan game level 3 ini bagi saya lebih berat dari pada level 1 maupun 2. Bingung, mulainya dari mana, apa yang harus dilakukan, dan masih banyak pertanyaan lainnya, ketika mau memulai mengerjakan projek keluarga ini. Lagi-lagi alasannya adalah karena saya belum memiliki anak, suami yang dalam keadaan LDM. Saya berfikir, sepertinya mudah ketika saya melihat bunda-bunda di kelas bunsay menegrjakan tantangan ini. Bisa mengerjakan bersama dengan anak-anaknya, pak suami pun kerjanya tidak jauh. Kapanpun akan membuat projek keluarga semuanya bisa terlibat. Sementara saya?

Kondisi mengeluh dan merasa diri ini belum sempurna menjadi seorang bunda coba saya buang jauh-jauh. Saya mencoba untuk menghadirkan energy positif dalam diri, karena Allah tidak pernah menguji hamba Nya di luar batas kemampuan hamba Nya. Akhirnya, bismillah saya mencoba untuk terbuka dan berkonsultasi dengan Bunda fasil maupun Bunda korlas, apa yang harus saya lakukan jika kondisi saya dan keluarga seperti ini. Apakah saya bisa mengerjakan projek di tantangan level 3 ini? Dan Alahamdulillah setelah Bunda fasil dan korlas memberikan arahan saya mencoba untuk membuat projek dengan orang-orang yang ada di sekitar saya. Misal, ada mahasiswa, Nenek, adik, orang tua dan tentunya sama suami walaupun kita berkomunikasi dalam kondisi jarak jauh. Ya, tak ada yang tidak bisa dikerjakan jika kita berusaha.

Luar biasa diluar dugaan saya, setelah menulis tantangan di level 3 ini, ternyata saya dan suami malah ketagihan untuk membuat projek keluarga bersama yang melibatkan keluarga besar baik dari pihak saya maupun suami. Projek untuk memandirikan keluarga besar kami. Semoga projek yang sudah kami rencanakan ini bisa berjalan dengan lancar dan berkah.

Ah, rasanya saya tidka bisa berkata-kata lebih banyak lagi, selain ucapan terimakasih kepada semua bunda fasil, korlas, dan bunda-bunda yang ada di kelas bunda sayang ini. Terimakasih untuk ilmu, pengalaman, inspirasi dan pelukan hangatnya. Semoga kita senantiasa bersama sampai ke Jannah Nya. Aamiin Allahuma aamiin.

AliranRasa
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP