Popular Posts
Mengenai Saya
Blogger templates
Menulis Untuk Peradaban
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
About me
Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional
Blog Archive
Categories
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Labels
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Pages
Flickr Images
BTemplates.com
Feedjit
Rabu, 10 Juli 2013
Kalau sudah diijinkan untuk berhenti berbohong,
Aku pasti tak akan sungkan-sungkan untuk mengakui,
Bahwa aku benar-benar merindukannya…
Tapi sekarang, bukan masalah rindu maupun tak rindu,
Bukan tentang berbohong atau jujur, mau mengakui atau tak mau mengakui.
…
Tapi tentang memilih, untuk merasakannya atau mengabaikannya
Ya.
Aku dan perasaanku berhak menentukan sikap atas kerinduan itu,
Merasakannya atau mengabaikannya…
(Dan bahkan berangan tentangnya saja aku tak berhak)
tentu saja, bagaimana lagi kalau bukan memilih untuk mengabaikannya
demi menjaga perasaanku pada-Nya.
Lebih mudah (kelihatannya) melupakannya, daripada terus bersembunyi di balik perasaanmu sendiri.
Maaf berbohong,
Sungguh, tentu saja berat.
Diri yang tiba-tiba menjadi rapuh, cengeng, dan mudah goyah…
Tapi penyebab itu semua bukanlah hal yang sah untuk dipertahankan
Karena (rasa) ini sudah menjadi qadarnya untuk dilenyapkan.
Kaulah (mungkin) cobaan yang sesungguhnya…
Sebuah benalu yang terlalu indah untuk mengiris tiang keistiqomahan,
Haha,
hanya satu keyakinanku,
Bahwa cintamu belum seberapa dibandingkan dengan curahan kasih
yang Ia semaikan padaku di setiap jengkal nafas dan desiran nadi
Dengan menyebut nama-Mu, bersama kekuatan haqiqi yang lembut dari-Mu
Kata orang,”melupakan dengan mudah adalah sebuah anugerah”
Duhai Kasihku Yang Maha Mencintai,
…
berilah hamba anugerah itu.
Amien —__—
Aku pasti tak akan sungkan-sungkan untuk mengakui,
Bahwa aku benar-benar merindukannya…
Tapi sekarang, bukan masalah rindu maupun tak rindu,
Bukan tentang berbohong atau jujur, mau mengakui atau tak mau mengakui.
…
Tapi tentang memilih, untuk merasakannya atau mengabaikannya
Ya.
Aku dan perasaanku berhak menentukan sikap atas kerinduan itu,
Merasakannya atau mengabaikannya…
(Dan bahkan berangan tentangnya saja aku tak berhak)
tentu saja, bagaimana lagi kalau bukan memilih untuk mengabaikannya
demi menjaga perasaanku pada-Nya.
Lebih mudah (kelihatannya) melupakannya, daripada terus bersembunyi di balik perasaanmu sendiri.
Maaf berbohong,
Sungguh, tentu saja berat.
Diri yang tiba-tiba menjadi rapuh, cengeng, dan mudah goyah…
Tapi penyebab itu semua bukanlah hal yang sah untuk dipertahankan
Karena (rasa) ini sudah menjadi qadarnya untuk dilenyapkan.
Kaulah (mungkin) cobaan yang sesungguhnya…
Sebuah benalu yang terlalu indah untuk mengiris tiang keistiqomahan,
Haha,
hanya satu keyakinanku,
Bahwa cintamu belum seberapa dibandingkan dengan curahan kasih
yang Ia semaikan padaku di setiap jengkal nafas dan desiran nadi
Dengan menyebut nama-Mu, bersama kekuatan haqiqi yang lembut dari-Mu
Kata orang,”melupakan dengan mudah adalah sebuah anugerah”
Duhai Kasihku Yang Maha Mencintai,
…
berilah hamba anugerah itu.
Amien —__—
Label:
catatan merah jambu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar