Blogger templates

Menulis Untuk Peradaban

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

About me

Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional

Pages

Flickr Images

BTemplates.com

Kamis, 24 November 2016
Resume Review NHW #4
Senin, 14 November 2016
Pkl. 19.53 - 20.30
Fasilitator : Ibu Maria Ulfah, Ibu Rizqie F. Jurnaliska, Ibu Dzikra Ihdaiyatul ‘Ulya

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
1. Irma - Cilegon
a. Saya ingin sekali resign, tapi saya masih belum dapat ridho suami utk berhenti bekerja. Apa yang harus saya lakukan untuk menemukan passion hidupnya/ peran hidup ? (Karena mayoritas waktu sy habis dilewatkan di kantor dibandingkan di rumah, dan tidak sempat untuk melakukan apa yang di suka sekalipun dikarenakan setelah di rumah, saya fokus untuk menemani kegiatan anak dan kegiatan sosial di lingkungan)
* Jawab: Bu Irma, sy ingat cerita salah seorang pengurus dari IIP Depok. Beliau ada wanita karier yg sukses di Bank ternama di Jakarta. Saat ini beliau belum bisa resign krn terbentur masalah finansial & punya target finansial yg harus tercapai. Nah, yang beliau lakukan adl membuat target berapa tahun lagi akan resign? Bagaimana cara mencapai target finansial yg sdh direncanakan bersama keluarga? Menyampaikan keinginan utk resign kpd suami n ortu dgn komunikasi yg baik & intens jauh2 hari agar saat resign nanti mereka sudah siap, sudah membuat planning yg matang & mempersiapkan sejak skrg planning aktivitas stelah resign dari tempat kerjanya. Smoga ini bisa jadi masukan buat bu irma.
b. Dan Apakah ibu pekerja bisa menjadi ibu profesional ?
* Jawab: Di Institute Ibu Profesional, semua ibu adalah *Bekerja*. Bekerja di ranah publik atau bekerja di ranah domestik. Semuanya sama2 penting & tidak saling merendahkan antara yg satu dgn yg lain. Kalo menurut bu septi, bagi ibu yg bekerja di ranah publik, harus mampu cepat men switch peran saat masuk di dalam rumah. Harus menjadi ibu & istri yg terbaik bagi anak & suami. Tinggalkan urusan kantor ditempatnya, jangan dibawa masuk ke dalam rumah.
Jadi ibu bekerja diranah publik bisa mjd ibu profesional
2. Ibu Della
Untuk perhitungan 10 000 jam terbang, untuk menjadi handal dgn waktu yg lebih cepat dari 20 thn seperti contoh diatas menjadi 15 tahun maka harus ditingkatkan aktifitas hariannya menjadi lebih dr 2 jam ya?
Kemudian mungkinkah dalam satu periode km yg sama kita mendalami 2 bidang sekaligus contohnya ilmu bunda sayang dan ilmu pertanian organik mengingat 2 hal ini menjadi bidang yang ingin dikuasai?
Terima kasih.
* Jawab: Betul bu Della, jika ingin mempercepat mjd 10 tahun maka proses belajar & prakteknya ditingkatkan mjd 4 jam dalam sehari.
Kalo menurut bu Septi, pelajari satu2 ilmunya sampai tuntas. Atau usul sy sperti ini
Km 0 sd 0,5 km : waktu 6 bulan mempelajari ilmu bunda sayang
Km 0,5 sd 1 km: waktu 6 bulan mempelajari ilmu pertanian organik.
3. Ika Mustaqiroh majalengka
Bunda, setelah nhw#4 ini saya sangat tercerahkan dan mulai mempelajari bagaimana mendidik anak sesuai fitrah diantaranya mempelajari kurikulum anak usia dini (under 2 year) yg mengacu pada kemendiknas. Tapi saya belum begitu faham karena masih bersifat umum.
Yang ingin saya tanyakan, kemana sy harus sharing ttg kurikulum utk anak saya, mengingat katanya kurikulum homeschooling (kurikulum preschool) itu terserah orang tua dan disesuaikan dengan minat/bakat Anak ya...
Trims
Ika Mustaqiroh
Majalengka
*Jawab : Bu Ika, saat ini sudah banyak komunitas homeschooling. Ibu bisa sharing di komunitas2 tsb, pilih yang sesuai dengan value kelurga ibu. Banyak pula keluarga yang sudah menerapkan HS. Belajar pada mereka, dan sesuaikan dengan keunikan keluarga ibu.
4. Assalamualaikum,, mau bertanya:
1. Apakah ketika kita bekerja full day sehingga masa golden age anak dari pagi sampai sore didampingi pengasuh, itu termasuk meng sub kontrakkan pendidikan anak? Adakah tips untuk tidak termasuk kategori tsb untuk ibu bekerja?
*Jawab setiap orang punya tantangannya masing-masing. Jika bunda masih terpaksa harus bekerja di ranah publik. Maka peran bunda sebagai pendidik adalah mendidik/memfasilitasi pengasuh untuk memiliki visi misi mendidik anak yang sejalan dengan kita. Tentu saja tidak bisa menggantikan peran ibu kandung. Namun berusaha seoptimal mungkin, agar anak berada dalam didikan terbaik. Semoga Allah memudahkan jalan Bunda..
2. Untuk menentukan jurusan ilmu global yang kita akan pelajari di universitas ini apakah hanya menyangkut keluarga, atau bisa juga menyangkut kompetensi keahlian kita di bidang pekerjaan?
*Jawab Tergantung kebutuhan dan passion kita. Seimbang itu lebih baik.

0 komentar: