Popular Posts
Mengenai Saya
Blogger templates
Menulis Untuk Peradaban
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
About me
Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional
Blog Archive
-
▼
2017
(49)
-
▼
Januari
(9)
- Suhaeni #Challange8 #Komunikasiproduktif
- Suhaeni #Challage6 #Komunikasiproduktif
- Suhaeni #Challange7 #Komunikasiproduktif
- Suhaeni #Chlallange5 #Komunikasiproduktif
- Suhaeni #Cahallange4 #Komunikasiproduktif
- Satu Buku Buat Ibu
- Suhaeni #Challange3 #KomunikasiProduktif
- Suaheni #Challange2# KomunikasiProduktif
- Suhaeni #Challange1 #KomunikasiProduktif
-
▼
Januari
(9)
Categories
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Labels
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Pages
Flickr Images
BTemplates.com
Feedjit
Kamis, 26 Januari 2017
Dalam challange hari ke 2 suami masih di
Negeri sebrang, maka komunikasi pun masih via WhatsApp. Atau mungkin via inbok
FB. Jarang menggunakan sms apalagi telponan...mihil soalnya hehe. Paling kita
telponan via WhatsApp saja biar murce durice alias murah. Orang ekonomi pertanian
gitu loh pasti prinsip ekonominya di pake..hehe.
Komunikasi dengan pasangan yang terhalang
oleh jarak memang gampang-gampang susah. Kata orang dengan adanya teknologi
sekarang mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Bagi saya pribadi tidak
100 % benar. Bagi kami pasangan suami istri yang terhalang oleh jarak yang jauh
ini kalo tidak disiasati dengan ilmu dan strategi komunikasi yang jitu bisa
jadi masalah. Alhamdulillah beruntung sekali di kelas bunda sayang di materi
pertama temanya tentang komunikasi produktif.
Jujur, ini terkadang yang menjadi
permaslaahan bagi kami yang LDR. Salah paham.
Kadang kerap terjadi. Yang ngobrol langsung secara face to face saja sering terjadi kesalah pahaman apalagi yang hanya
via sms, WA, atau telpon.
Misal, maksud saya itu A, eh yang
ditangkap suami itu B. Sudah beda makna kan? Apalagi sifat saya yang suka rada
memaksakan pendapat, kalo sms atau nelpon ingin menang sendiri, chat singkat,
terkadang ingin cepat dibalas. Padahal tidak tau kondisi suami apakah sedang
sibuk atau tidak.
Misal, kayak waktu itu, pagi-pagi saya
chat suami. Ya sekitaran pukul 05.00 WIB
pagi. Kalo di filipin sudah jam 06.00 pagi, karena bedanya hanya 1 jam saja.
“Assalamualaikum, ayah sudah bangun? sudah
mandi atau belum? Sudah sarapan? Lagi apa?”
(ini kalo dalam teori komunikasi dengan
anak tidak produktif karena tidak
mengandung keep information short simple
(KISS) hehe...)
Tak ada balasan sedikitpun. Di telpon
juga tidak diangkat. Saya chat lagi.
“Ayah masih tidur ya? Ya Alloh..bunda
kan sudah bilang kalo pagi habis shalat shubuh jangan tidur lagi, harus ini
harus itu bla bla bla...(ngomel)”
Suami belum balas juga, WA masih dua
tanda centang hitam pertanda belom dibaca.
Saya kesel sekesel-keselnya saat itu, padahal
pagi itu ada yang ingin didiskusikan.
Jam 8.30 WIB suami baru balas.
“Maaf bund, ayah tadi masih tidur, habis
shalat shubuh ayah ketiduran. Karena tadi malam lembur sampai pukul 4 pagi”
Deg..masya Alloh saya sangat merasa
bersalah, sudah ngambek, mengira yang bukan-bukan. Ternyata suami lembur dan
semalaman tidak tdur. Ia ngebelain siapa sampai lembur semalaman begitu? Ngebelain
istrinya agar bisa terus beli jilbab baru, sepatu baru, dapur ngebul, bisa
kumpul-kumpul beli rumah dan kendaraan. Ya Alloh..seketika saya nangis dan
meminta maaf. Andai saat itu ada di depan mata langsung saya peluk erat-erat.
Yah, bagaimanapun setiap hubungan pasti
akan dibumbui dengan rasa nano-nano,
bagi pasangan yang hidup seatap maupun yang LDR. betul?
Asalkan kita tau solusinya Insya Alloh
bisa diminimalisir. Dan di kelas bunda sayang ini saya sudah menemukan caranya.
Alhmadulillah terimakasih IIP :) :)
#Harike_2
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#Kuliahbunsayiip
Label:
Kelas Bunda Sayang IIP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar