Menulis untuk Peradaban

Hari senin sore hujan turun dengan deras disertai dengan kilatan petir dan gledek yang  kerap menimbulkan suara berirama menakutkan. Ini tidak indah pikirku. Tapi di sisi lain ini adalah kuasa Mu Wahai Dzat Yang Maha Gagah.  Listrik mati selama 24 jam. Katanya sih gardunya rusak. Selama itu tak ada komunikasi dengan suami, karena HP dan tab mati. Saya yakin suami pasti merasa khawatir. Apalagi kondisi suami sedang berada di Filipin karena sedang ada tugas dari kantornya.
Jam 17.00 tadi sore listrik baru nyala, langsung saya cas kan HP dan tab. Betul saja WA masuk dari suami bertubi-tubi. Nanya kabar gimna, sedang apa, udah makan belom, udah mandi atau belum, udah shalat belum, ko WA ayah gak dibalas bund? Dan pertanyaan yang lainnya. Memang pertanyaan yang sama dan selalu ditanyakan oleh suami. Apalagi selama 2 tahun kami hidup “terpaksa” harus menjalani LDR-an. Biasanya hanya terpisah kota saja, tapi sekarang dipisahkan oleh batas Negara.