Blogger templates

Menulis Untuk Peradaban

Blogger news

Blogroll

About

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

About me

Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional

Pages

Flickr Images

BTemplates.com

Senin, 27 Maret 2017


 Tidak ada kebahagiaan bagi seorang Ibu, selain ia bisa menjadi Ibu yang baik dan sholiha bagi anak-anaknya. Bisa mendidik anak-anaknya dengan baik, hingga ia tumbuh dewasa dan menjadi kebanggan bagi ayah bundanya serta bisa membawa manfaat bagi ummat.
Namun, bagaimana jika sang buah hati belum juga hadir? Padahal usia pernikahan kami sudah mau menginjak 3 tahun. Belum lama memang jika dibandingkan dengan pasangan lain yang menunggu hadirnya sang buah hati lebih dari 3 tahun, bahkan sampai belasan tahuan atau mungkin puluhan tahun. Tapi, saya pun seorang manusia biasa, perempuan biasa, yang mempunyai perasaan. Terkadang pernah merasakan kerapuhan juga, saya merasa belum sempurna jika saya belum menjadi seorang ibu. Terkadang rasa iri menggelayuti hati ini, melihat teman-teman yang begitu mudahnya Allah kasih amanah. Rasa bangga melihat teman-teman yang sukses mendidik anaknya dengan baik atau rasa marah ketika membaca berita ada bayi yang dengan teganya dibuang oleh ibunya, atau mungkin perasaan sebal ketika ada orang yang mengeluh “mabok” karena ngidam Saya ingin berbisik “heyy bunda, diluar sana banyak perempuan yang sedang ingin di posisis bunda, ingin merasakan bagaimana nikmatnya ketika tertatih-tatih dalam kondisi ngidam”.
Tapi, saya beruntung ada suami yang senantiasa menerima saya apa adanya, selalu menguatkan ketika diri ini terpuruk dan mulai khilaf. Selalu mengingatkan bahwa kita harus yakin kepada Allah bahwa Allah akan memberikannya dalam waktu yang tepat. Kita sebagai hamba Nya hanya bisa berikhtiar dan berdoa maksimal. Itu saja.
“Sepertinya bunda harus ada kegiatan yang rutin dikerjakan, sehingga bunda tidak kepikiran terus dengan hal tersebut” itu pembuka diskusi kami sore hari. Ya memang, sekarang saya sedikit free, tidak terlalu padat jadwal ngajar di kampus, di Universitas Majelngka saya hanya ngajar hari senin dan jumat. Sementara di Unsika Karawang, saya ngajar hari selasa dan rabu dan kamis. Dan itu pun baru dimulai setelah Ujian Tengah Semester (UTS) karena team teaching.
“Ya..Yah, sepertinya bunda harus punya kegiatan yang bisa dilakukan secara konsisten, kira-kira apa ya Yah?” pertanyaan saya dengan mata yang mulai berbinar. Ayah dengan sabar menjawab, “Hmm…Bunda kan kemarin sudah ikut training di Joeragan Artikel bahkan sudah jadi Leader (konsultan) di IndScript, coba optimalkan itu, projek pertama kita mulai dari bunda  nulis artikel  dulu, kan bunda udah jadi Kontributor Emakpintar.Asia. Nah, gimana kalo Bunda sekarang rutin bikin artikel one day one artikel? Nanti ayah bantu koreksiin deh atau ayah bantu kasih ide, gimana? Atau kalo Bunda mau ikutan lagi kelas nulis atau Binsis ayah siap bayarin, asalkan bunda konsisten dan komitemen mengerjakannya”.

  “Hmm..ya ya ya….bunda coba deh” jawab saya mantap. Dalam family forum sore ini, saya jadi teringat dengan tugas di kelas bunda sayang level 3 tentang projek keluarga. Sebelumnya saya pernah tidak yakin bisa mengerjakan, karena bingung harus nulis dan bikin projek apa. Anak tdak ada, suami sering banget ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tapi alhamdulilah karena banyak pencerahan dari bunda fasil dan temen-temen akhirnya saya mencoba untuk membuatnya dan menuliskannya. Dan projek pertama ini saya kerjakan dengan suami saya. Meskipun kontribusi suami baru hanya sebatas ide dan dana saja, maklum kami juga terkendala dengan jarak, karena suami kadan-kadang dalam waktu yang mendadak suka pergi ke Filipin. Tapi tetap tak mengurangi komunikasi produktif di antara kami.
 Jadi, projek pertama saya akan membuat one day one artikel, sebelum dikirim ke kontributor emakpintar.asia saya minta suami dulu buat ngoreksi. Minimalnya selama 3 hari berturut-turut saya bisa membuat artikel tersebut secara konsisten. Bismillah..Insya Allah BISA.

#Tantanganhari1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

0 komentar: