Menulis untuk Peradaban

Alhamduliilah Challange 10 day untuk materi komunikasi produktif telah selasai. Selesai challange bukan berarti SELESAI menerapkan komunikasi produktif dalam sehari-hari. Tetapi ini sebenarnya challange sesungguhnya, kita diuji kekonsistenan dan komitmen kita dalam menerapkan komunikasi produktif dalam keseharian kita, yaitu dengan suami, anak-anak, orang tua atau rekan kerja.


Jujur...sulit bagi saya untuk menrapkan komunikasi produktif, apalagi status saya dan suami adalah LDM alias long distance maried. Ketika mendapatkan challange ini yang ada dalam pikiran saya adalah bagaimana saya bisa menerapkan komunikasi produktif dengan suami yang terpisah oleh gunung, gurun dan samudera (maaf agak lebay hehe...). Pasangan lain enak bisa langsung menerapkan dengan pasangan dan anak-anak di rumah. Sementara saya bingung, suami jauh, anak pun belum ada. hmm....tapi saya coba berpikir lagi mendalam. Terkadang saya dan suami sering mengalami salah paham dalam komunikasi. Memang ini wajar bagi pasangan yang LDM, kadang maksud saya A eh yang ditangkap sama suami B. bahkan tidak jarang masalah selesai tanpa adanya kaidah 2 C yaitu Clear and Clarify. Untung suami tipikal yang sering mengalah.

Akhirnya saya coba menerapkan materi komunikasi produktif ini, mencoba sedikit demi sedikit selama 10 hari. dan subhanalloh hasilnya luar biasa. Salah paham dalam komunikasi bisa tearatasi. Berusaha untuk berfikir lebih logis tanpa selalu memperturutkan emosi. ah..pokoknya sesuatu.
sangat bersyukur sekali saya bisa bergabung dikelas bunda sayang IIP ini.

Mudah-mudahan Alloh segera melayakkan saya dan suami untuk menerima amanah  Nya.

 Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa.”
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa,” (Q.S. Ali Imron: 38).

Terimakasih bundas fasil yang begitu sabar dan baik membimbing saya, terimakasih koordinator kelas yang selalu semangat mengingatkan dan memotivasi untuk mengumpulkan tugas, terimakasih bundas yang ada di kelas bunda sayang ini. ana uhhibukum fillah....

semoga kelak kita bisa disatukan di Jannah Nya. Aamiin.


Majalengka, 17 Februari 2017
Suhaeni