Popular Posts
Mengenai Saya
Blogger templates
Menulis Untuk Peradaban
Blogger news
Blogroll
About
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Text Widget
About me
Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pebisnis online, Blogger, Konsultan IndScript dan Anggota Institut Ibu profesional
Blog Archive
-
▼
2017
(49)
-
▼
Februari
(13)
- Yes, Berhasil Pasang Lampu Sendiri (Day 6)
- Jadi Perempuan Perkasa (Day 5)
- Ibu VS Bapak
- Berani Masukin Motor Sendiri (Day 4)
- Mandiri Menghafal Al-Quran (Day 3)
- Berani Menghargai Kemampuan Sendiri (Day2)
- Berani Berangkat ke Karawang (via Cikopo) Sendiri ...
- Aliran Rasa
- 10 Tips Cerdas Mengelola Keuangan
- Produktif Bersama @Joeragan Artikel
- Renungan….
- Suhaeni #Challange10 #Komunikasiproduktif
- Suhaeni #Challange9 #Komunikasiproduktif
-
▼
Februari
(13)
Categories
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Labels
- #Gameslevel2#Melatihkemandirian#Kelasbunsayiip
- Agribisnis
- Alumni Sekolah Perempuan
- Artikel
- Baby Zea
- Bisnis
- Bunda Sayang
- catatan merah jambu
- Ceritaku...
- Dakwah
- Gaya Belajar Anak
- Ibu Profesional
- IIP
- Kelas Bunda Sayang IIP
- Lomba Nulis SP
- Matrik Ibu Profesional (MIP) Batch #2
- Muslimah
- My Familly My Team
- Review Artikel
- Tips ngatur keuangan
Pages
Flickr Images
BTemplates.com
Feedjit
Selasa, 28 Februari 2017
Berulang kali Nenek
mengingatkan, “kamu jangan terlalu perkasa jadi perempuan, jangan kerjain
pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh laki-laki”. Saat itu Nenek
menyaksikan saya bawa paketan segede gaban entah itu berapa kilo isinya, yang
pasti bikin ngos-ngosan ketika mengangkatnya.
Saya pikir sepertinya
saya harus jadi perempuan perkasa, apalagi suami jarang ada di rumah karena
pekerjaan di luar kota. Biasanya kalau air galon habis pas di hari sabtu atau
ahad suami dengan sigap membelikan dan mengangkatnya ke atas dispenser. Memang ketika
ada suami semua pekerjaan angkut-mengangkut dan angkat mengangkat pasti rebes.
Nah, masalahnya bagaimna jika suami tidak ada?
Seperti hari ini, air
galon habis. Mau tidak mau saya harus beli galon sendiri. Gak mungkin dong
nunggu suami pulang. Biasnaya dengan manjanya saya bilang dan melapor ke suami,
“yah, air galon habis” (hmm…gak mandiri banget kan?).
Dasar suami yang sayang
istri, suami bilang, “ya udah bunda beli saja air menral yang isi 1 lilter, nanti
kalau ayah pulang, ayah belikan air galonnya”.
Nah, biasanya saya akan
membeli air mineral yang ukuran 1 liter jika air galon habis tidak pas waktunya
alias tidak di hari sabtu atau minggu, yang mana saat itu suami belum pulang ke
rumah. Botol-botol aqua kosong isi 1 literan berjejer rapi di pojokan dapur.
Hmm…kalau terus-terusan
mempertahankan pola seperti ini, berarti saya boros dan tidak mandiri. Akhirnya
kemarin bismillah saja mencoba untuk membeli air galon sendiri, mengangkat dan
memasukan galon ke atas dispenser sendiri. Meski sempat mengalami kesulitan. Karena
posisi dispenser cukup tinggi. Duh, bagaimana ya caranya? Aha…akhirnya saya
dapat ide, saya masukan sebagian air galon ke teko dan sisanya saya simpan di
dispenser. Alhamdulillah bisa terangkat. Selesai deh, jadi saya tidak usah beli
aqua yang 1 literan dan jika ingin air hangat juga tinggal “jetrek” saja J
Alhamdulillah, dengan
niat agar tidak terlalu membebani sang suami. Akhirnya bisa. Jadi memang di
waktu-waktu tertentu kita harus jadi perempuan perkasa. Bagaimana setuju Bund?
#hari5
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar